Banjarmasin, Sonora.ID - Mengangkat tema "Stretegi War of Drugs", Kepala BNN RI, Komjen Pol Petrus R. Golose, memaparkan bahaya narkotika di hadapan ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Kalimantan Selatan, Rabu (06/09) pagi.
Digelar di General Building Lecture Theater Universitas Lambung Mangkurat di Banjarmasin, Petrus memberikan kuliah umum sebagai salah satu bentuk jemput bola dalam upaya pemberantasan narkoha.
Ditemui usai kegiatan, Ia mengungkapkan bahwa Kalimantan Selatan masih cukup tinggi tingkat penyalahgunaan narkobanya, terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa.
Hal itu berkaitan erat dengan masih tingginya demand atau permintaan yang disambut baik oleh para pengedar lewat suplay yang banyak.
Baca Juga: Banyak Sekolah Peninggalan Inpres 75 Belum Tersentuh Perbaikan
"Berkaitan dengan hasil riset kami, di mana penggunaan narkotika di pelajar dan mahasiswa, walaupun kecil tapi dibandingkan dengan jumlah yang ada cukup signifikan. Makanya kami membuat program bersama kampus," ucapnya.
Untuk produk yang digunakan menurutnya masih didominasi narkotika jenis sabu karena permintaannya pun cukup tinggi.
Ditambah dengan membaiknya kondisi perekonomian pasca Covid-19, membuat pasar gelap peredaran narkotika kembali menggeliat.
Ditambahkan Petrus, pihaknya juga memiliki berbagai pendekatan untuk menekan peredaran gelap narkoba, salah satunya soft power approach, yang mengutamakan pencegahan, pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi.
Sementara untuk hard power approach, berkaitan erat dengan pengawasan, serta ada smart power, yakni penggunaan teknologi dan kolaborasi dengan berbagai pihak.
Dalam kuliah umum yang digelar, juga disisipi deklarasi perang terhadap narkoba dan pemberian penghargaan kepada pihak terkait. Di antaranya Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor; dan Pj. Bupati Barito Kuala, Mujiyat, atas upaya mereka dalam memerangi narkoba.