Sonora.ID - Berikut adalah paparan mengenai berbagai contoh kata-kata Jawa sindiran yang mewakili perasaan.
Ketika berbicara tentang bahasa dan budaya Jawa, salah satu unsur yang sangat menarik adalah keberagaman ungkapan kata-kata.
Salah satu jenis kata-kata yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari adalah kata-kata sindiran.
Meskipun terkadang terdengar tajam, kata-kata sindiran dalam bahasa Jawa sebenarnya memiliki nilai lebih dari sekadar merendahkan atau menyakiti perasaan orang lain.
Ketimbang menyakiti hati orang lain, kata-kata tersebut berguna untuk mengurangi beban pikiran dan perasaan diri sendiri dalam situasi tertentu.
Untuk itu, di dalam artikel ini, Sonora hendak memberikan berbagai contoh kata-kata sindiran bahasa Jawa yang mewakili perasaan seseorang.
Maka, untuk tahu lebih jauh, simak berbagai contoh kata-kata Jawa sindiran sebagaimana yang Sonora kutip dari Bola.com berikut ini.
Kata-kata Jawa Sindiran
Baca Juga: Nathalie Holscher Lepas Hijab, Putri Delina Diduga Sindir Keras: 'Waktu yang Akan Menjawab Semua'
1. "Nek dee ngadoh ra mesti dee sengit, iso wae dee meh ngentut."
(Ketika dia mulai menjauh, bukan berarti dia benci, siapa tahu dia kentut)
2. "Obat pahit ae marakke mari, mosok koe sing manis marakke loro."
(Obat yang pahit saja bisa bikin sembuh, masak kamu yang manis bikin sakit)
3. "Ojo sombong nek dadi duwuran, ning pasar duwuran regane sepuluh ewu entuk telu."
(Jangan sombong kalau jadi atasan. Di pasar, atasan diobral 10 ribu dapat tiga)
4. "Sakjane aku jek sayang, nanging aku sadar saiki aku gor mantan."
(Sejujurnya aku masih sayang, tetapi aku sadar sekarang aku hanya seorang mantan)
5. "Tresnomu koyo rumah makan padang, akeh cabange."
(Cintamu seperti rumah makan padang, banyak cabangnya)
6. "Sereng ngenehi angry react, koyone dee gagal move on."
(Sering ngasih angry react, kayaknya dia gagal move on)
7. "Ngapusi kui hakmu. Nek kewajibanku yo mung etok-etok ora ngerti yen mbok apusi."
(Berbohong itu hakmu. Kewajibanku ya hanya pura-pura tak tahu kalau kamu bohongi)
8. "Atose watu akik isih kalah karo atose omonganmu."
(Kerasnya batu akik masih kalah dengan omonganmmu)
9. "Nek ngomong ojo nhuwur-dhuwur. Mengko lambemu iso kesampluk pesawat."
(Kalau ngomong jangan ketinggian. Nanti mulutmu bisa kesenggol pesawat)
Baca Juga: Contoh Teks Anekdot Lucu Berisi Sindiran untuk Menyampaikan Kritik
10. "Dunyo nambah tuek, arep ngenteni opo maneh, wes wayahe nglalekne mantan."
(Dunia makin tua, mau nunggu apa lagi, udah saatnya nglupain mantan.)
11. "Uripmu koyo wit gedhang. Duwe jantung, tapi ora nduwe ati."
(Hidupmu seperti pohon pisang. Punya jantung tapi tidak punya hati.)
12. "Witing tresno jalaran soko kulino, lunture tresno jalaran ono wong liyo."
(Cinta datang karena terbiasa, lunturnya cinta datang karena ada orang lain)
13. "Adoh, gak duwe duwet iki ge bayar utang."
(Haduh, gak punya uang ini untuk bayar utang)
14. "Wingi koncoku cerito, dee di tukokne boneka karo cowok e, di tukokne baju, sendal, wah apik-apik lo yank..."
(Kemarin temanku cerita, dia dibelikan boneka, baju, sandal, wah bagus-bagus loh, Yang...)
15. "Bar putus musuhan, nek gak etok-etok gal kenal padahal bien podo-podo seneng e."
(Habis putus musuhan, kalau enggak pura-pura gak kenal, padahal dulu sama-sama sayang)
16. "Ono papat wong sing iso ngilang. Pertama malaikat, keloro jin, ketelu setan, kepapat wong utang ra gelem nyaur."
(Ada empat orang yang bisa menghilang. Pertama malaikat, kedua jin, ketiga setan, keempat yaitu orang berutang nggak mau bayar)
17. "Kowe ngelih banget, po? Nganti koncomu dewe kok pangan."
(Kamu lapar banget apa? Sampai temanmu sendiri kamu makan)
Demikian paparan mengenai berbagai contoh kata-kata Jawa sindiran sebagaimana di atas.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: 3 Contoh Teks Anekdot Sindiran Pejabat, Lucu Tapi Menyakitkan