Surabaya,Sonora.Id - Percepatan penurunan stunting menjadi tugas besar yang perlu menjadi perhatian bersama. Untuk itu, peran pemerintah daerah dan bidan harus diperkuat.
Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM, saat membuka Evaluasi Program KBKR Semester I dan Rencana Program Semester II dalam rangka Penguatan Peran Pemerintah Daerah dalam Pendampingan Ibu Hamil dan Ibu Pasca Persalinan, berlangsung dari 6-8 September 2023, di The Aliante Hotel & Convention Center, Kota Malang (Jawa Timur).
Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di Jawa Timur mengalami penurunan dari 23,5% di tahun 2021 menjadi 19,2% di tahun 2022. Targetnya, prevalensi stunting dapat mencapai target nasional 14% di 2024.
Untuk menekan angka stunting, salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pendampingan ibu hamil dan pasca persalinan. Dalam pendampingan dipantau tumbuh kembang janin, kesehatan ibu, gizi yang diasup.
Selanjutnya, pada tri semester pertama mulai diinformasikan tentang alat kontrasepsi yang bisa digunakan pasca persalinan. Konseling berkelanjutan tersebut dilakukan dengan harapan usai melahirkan ibu pulang ke rumah sudah ber-KB. "Sehingga ibu bisa fokus merawat bayinya,” ujar Maria Ernawati.
Maria Ernawati mengatakan, pendampingan dimulai dari catin (calon pengantin), ibu hamil sampai melahirkan adalah sangat penting.
Menurut Kepala BKKBN Jawa Timur, berdasarkan data elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Hamil) per 4 September 2023, di Jawa Timur sebanyak 1.451.582 ibu hamil dan ibu pasca melahirkan telah mendapat pendampingan Tim Pendamping Keluarga.
Diinformasikan juga, berdasarkan data SIGA, Peserta KB Aktif (PA Modern) di Jawa Timur sebanyak 4.309.286 akseptor, dengan jumlah KB MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) 885.694 akseptor.
Pertemuan tersebut dihadiri Pembina Program KBKR BKKBN Provinsi Jawa Timur Waluyo Ajeng Lukitowati, S.St, MM; Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Timur, Lestari, SST, SH, M.Kes; Kepala Bidang dan Sub Bidang yang menaungi program Keluarga Berencana; OPD KB 38 kabupaten/kota serta Ketua PC IBI Kabupaten/ kota.
Hadir pula secara daring Martin Suanta, SE, M.Si selaku Direktur Bina Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana BKKBN. Sebagai pemateri ada dr. Henri Sulistiyanto Sp.OG, (K) yang memberikan tips bagaimana meningkatkan cakupan KB Pasca Persalinan.
Disampaikan pula materi Intensifikasi Pendampingan Ibu Hamil, KB Pasca Salin Pasca Keguguran oleh Ketua PD IBI Jatim, serta paparan Progress Pendampingan Ibu Hamil dengan Elsimil oleh Satgas Percepatan Penurunan Stunting Jatim.