Kubu Raya, Sonora.ID - Untuk terus menekan angka stunting di Kabupaten Kubu Raya, Pemerintah Kubu Raya melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3KB) menjalin kolaborasi bersama TNI AD, Babinnsa, PKK Desa, Pemerintah Desa, dan Masyarakat menggelar kegiatan Penguatan Peran Mitra Kerja (TNI–KB–Kesehatan) Dalam Pelaksanaan Pelayanan dan Pembinaan Kesehatan Ber KB Untuk Percepatan Penurunan Angka Stunting di Kabupaten Kubu Raya, di Kantor Desa Mekar Sari, Kabupaten Kubu Raya, Selasa (5/9/2023).
Kegiatan ini tersebut merupakan pembinaan kemitraan dengan TNI Agkatan Darat, PKK Desa, BABINSA, Pemerintah Desa, dan Masyarakat untuk meningkatkan keikutsertaan Keluarga Berencana kepada masyarakat.
“Hari ini dilakukan pelayanan KB Gratis Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Implan 30 akseaptor, dan alat Kontrasepsi dalam Rahim (Spiral/IUD) 1 orang total yang terlayani berjumlah 31 akseptor. Saat ini dilakukan sosialisasi tentang Kesehatan reproduksi kepada masyarakat dan Babinsa. Kita berharap bapak - bapak Babinsa ini menjadi motivator bagi calon – calon Akseptor peserta KB baru, “ ungkap Dyah Tut Wuri Handayani, Kepala DP3KB Kubu Raya, saat ditemui usai acara.
Baca Juga: Pemadaman Terus Dilakukan, Salah Satunya di Area SMAN 4 Kubu Raya
Dia menilai BABINSA berada di desa yang pasti mengetahui tetang kondisi keluarga seperti ibu yang baru melahirkan, sehingga bisa dilakukan penyuluhan untuk ber KB. “Dan ini juga merupakan awal dari kegiatan manunggal Kadinkes dimana kolaborasi Masyarakat, Pemerintah Desa, dan TNI AD untuk menurunkan stunting di Kabupaten Kubu raya, “ ujar Dyah.
Seperti kita tahu lanjutnya, Keluarga Berencana itu bertujuan untuk menunda kehamilan, mengatur jarak kelahiran, hingga mempunyai waktu mengasuh anak dengan baik terutama terkait dengan 1000 hari pertama kehidupan yang akan berdampak terhadap upaya pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan Zero Stunting.
“Untuk Zero Stunting kita mulai dari persiapan Informasi, Sosialisasi, dan Edukasi serta pembinaan kehidupan bagi remaja, membuat calon pengantin yang sehat supaya menikah dan hamil bukan dalam keadaan energi kronis, dan bukan calon pengantin yang bukan merupakan pernikahan anak karena itu juga akan jadi faktor pencetak stunting, “imbuhnya.
Saat ini untuk alat kontrasepsi pihaknya selalu mengajukan kepada BKKBN berdasarkan kebutuhan dan selalu mendapatkan dropping dari BKKBN yang disimpan di gudang obat dan alat kontrasepsi kemudian didistribusikan ke Fasilitas Kesehatan, mulai dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Satu, Klinik Bersalin, dan Rumah Sakit Pemerintah berdasarkan permintaan. Kemudian peran serta Dinas Kesehatan dengan melakukan pemeriksaan penyakit tidak menular dan amnenesa calon akseptor.
“Untuk pencegahan stunting kami menyerahkan media komunikasi informasi edukasi pencegahan stunting kepada 20 kelompok Bina Keluarga Balita, kita serahkan BKB Kit Cegah Stunting, yang berisi modul, alat - alat permainan edukasi, dan kepada remaja kita serahkan 32 tablet berisi konten pembelajaran reproduksi remaja pada 32 Kelompok Pusat Informasi Konseling Remaja, “ jelasnya.
Sementara itu Penata KKB Ahli Madya BKKBN Kalbar, Muslimat menyatakan kegiatan ini merupakan kolaborasi dengan mitra terdekat untuk penguatan program – program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting. Dia menyampaikan bahwa masalah stunting bukan tentang pendek tapi terkait pertumbuhan dan otaknya.