Sonora.ID - Simak contoh teks cerita sejarah tentang pahlawan berikut ini.
Teks cerita sejarah merupakan sebuah teks yang dibuat untuk menceritakan kejadian atau peristiwa di masa lalu.
Tujuan dari teks cerita sejarah yaitu bisa mengetahui kronologi sebuah peristiwa sejarah secara berurutan.
Seperti contoh cerita sejarah pahlawan berikut ini yang menceritakan masa lalu tentang perjuangan tumpah darah para pahlawan pada kala itu.
Dengan begitu, pembawa seolah merasakan langsung peristiwa yang terjadi pada masa lalu tersebut.
Daripada penasaran, simak contoh teks berita sejarah tentang pahlawan berikut ini:
Baca Juga: 15 Nama Pahlawan Nasional Indonesia, Lengkap dengan Kisah dan Asalnya
1. Soekarno
Bung Karno atau Ir. Soekarno merupakan tokoh penting bagi kemerdekaan Indonesia. Ia lahir dengan nama Kusno Sosrodiharjo namun pada masa perjuangan lebih dikenal dengan sebutan Bung Karno.
Bung Karno lahir dari orang tua bernama Raden Soekemi Sosrodiharjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Ir. Soekarno tidak lahir di Bali melainkan Blitar Provinsi Jawa Timur pada 6 Juni 1901.
Bung Karno berhasil merebut kekuasan Indonesia dari tangan penjajah. Ia dan Bung Hatta kemudian memproklamirkan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di tahun 1945.
Meski jatuh bangun memerdekakan Indonesia namun Presiden Pertama Indonesia tersebut selalu diingat. Perjuangannya yang tidak mengenal rasa takut kini diikuti oleh kaum muda Indonesia.
2. Mohammad Hatta
Mohammad Hatta merupakan tokoh pahlawan Proklamator. Ia bersama Bung Karno secara resmi juga dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional pada 7 November 2012 oleh Susilo Bambang Yudhoyono.
Mohammad Hatta lahir pada 12 Agustus 1902 dan meninggal di Jakarta 14 Maret 1980. Pahlawan tersebut wafat saat berusia 77 tahun dan dikenal sebagai pejuang, wakil Presiden RI dan negarawan.
Mohammad Hatta diketahui pernah dinobatkan sebagai Ketua Jong Sumatera. Ia menjabat pada periode 1918 hingga 1921 yang kemudian menumbuhkan kultur pendidikan Belanda namun berdasarkan demokrasi Indonesia.
Namun pada tahun 1966 Mohammad Hatta memilih mengundurkan diri dari jabatan Wakil Presiden RI. Kala itu ia berpasangan dengan Ir. Soekarno didapuk sebagai Wakil Negara.
Mohammad Hatta tidak hanya dikenal sebagai pahlawan namun juga Bapak Koperasi Indonesia. Pencapaian tersebut dibarengi dengan penyematan namanya di Bandar Udara Internasional sebagai bentuk penghormatan.
Kini meski telah wafat nama Mohammad Hatta terus digemakan dan diingat masyarakat Indonesia. Perjuangannya bersama Presiden Soekarno pada masanya perlu menjadi contoh kalangan muda agar tidak cepat putus asa.
Baca Juga: 10 Contoh Teks Cerita Sejarah Beserta Jenis dan Strukturnya
3. Jenderal Sudirman
Jenderal Sudirman merupakan tokoh pahlawan nasional yang lahir di Bodas Karangjati pada 24 Januari 1916. Ia lahir dari orang tua bernama Karsid Karowirodji dan Siyem.
Ayah Jenderal Sudirman diketahui bekerja di pabrik gula yang terletak di Banyumas. Sementara ibu Jenderal Sudirman merupakan keturunan wedana Rembang yang dikemudian menikah dengan Karsid Karowirodji.
Sosok Toeridowati dan Raden Tjokrosoenaryo adalah dua tokoh yang dikenal sebagai orang tua angkat Sudirman. Orang tua angkatnya merupakan asisten wedana yang ternyata masih ada pertalian saudara dengan Siyem.
Kisah sejarah Sudirman kecil hingga dewasa dimulai dari pendidikan formal di Sekolah Taman Siswa. Kegemarannya berorganisasi menjadikan Jenderal Sudirman tumbuh sebagai pemuda yang cerdas.
Sudirman dilantik Presiden Soekarno pada 18 Desember 1945 sebagai Jenderal. Pada saat pengangkatannya tersebut Jenderal Sudirman tidak muda lagi karena telah memasuki usia 31 tahun.
Setelah menjadi Jenderal ia kemudian memimpin perang Ambarawa dari serangan Agresi Militer Belanda II. Meski sakit Jenderal Sudirman sukses melakukan misi gerilya untuk merebut kemerdekaan Republik Indonesia.
Pada akhir hayatnya Jenderal Sudirman wafat karena menderita TBC dan dimakamkan di TMP Kusuma Negara Yogyakarta. Perjuangan yang besar layak membuat Sudirman dinobatkan sebagai Jenderal Besar Anumerta Bintang Lima.
4. RA Kartini
Raden Ajeng Kartini adalah sosok perempuan Indonesia bergelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Ia lahir pada 21 April 1879 dan wafat 17 September 1904 saat melahirkan buah hatinya.