Hal ini juga sejalan dengan pandangan bahwa menguap membantu menurunkan suhu di dalam otak.
Ketika Anda menguap dalam cuaca yang dingin, udara yang masuk ke tubuh Anda lebih dingin dan menyebabkan suhu otak turun.
Oleh karena itu, saat Anda berada dalam lingkungan yang sama dengan seseorang dalam jangka waktu yang lama, seperti di kantor, kemungkinan Anda akan mengalami episode menguap bersama-sama lebih tinggi.
Baca Juga: 11 Ciri-ciri Kurang Tidur yang Tak Boleh Disepelekan
3. Ikatan sosial yang kuat
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Psychology menunjukkan bahwa fenomena menularnya perilaku menguap lebih sering terjadi saat seseorang berada di sekitar individu terdekatnya.
Orang cenderung lebih rentan menguap ketika berada bersama teman atau anggota keluarga daripada ketika mereka melihat orang asing atau seseorang yang baru dikenal.
Studi yang sama juga menemukan bahwa perempuan cenderung lebih mudah terpengaruh oleh menguap daripada laki-laki.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kecenderungan untuk meniru gerakan menguap juga terkait erat dengan kemampuan empati sosial.
Namun, penting untuk diingat bahwa jika Anda tidak mengalami menguap saat melihat orang lain melakukannya, hal ini tidak berarti bahwa Anda tidak memiliki empati sosial.
Sebaiknya Anda tidak menekan keinginan untuk menguap, karena ini adalah reaksi alami tubuh saat merasa kantuk dan juga cara tubuh untuk mengurangi suhu otak Anda.
Daripada menahan diri untuk menguap, berikut beberapa metode yang dapat Anda terapkan untuk mengatasi kebiasaan sering menguap.
untuk meniru gerakan menguap juga terkait erat dengan kemampuan empati sosial. Namun, penting untuk diingat bahwa jika Anda tidak mengalami menguap saat melihat orang lain melakukannya, hal ini tidak berarti bahwa Anda tidak memiliki empati sosial.
Sebaiknya Anda tidak menekan keinginan untuk menguap, karena ini adalah reaksi alami tubuh saat merasa kantuk dan juga cara tubuh untuk mengurangi suhu otak Anda. Daripada menahan diri untuk menguap, berikut beberapa metode yang dapat Anda terapkan untuk mengatasi kebiasaan sering menguap.
1. Menambah asupan air putih agar suhu otak tetap normal dan terhindar dari dehidrasi.
2. Kompres dahi dengan air dingin untuk menurunkan suhu di dalam otak.
3. Lakukan olahraga ringan dengan meggerakkan tubuh, karena menguap dapat dipicu dengan rasa kantuk dan bosan akibat berdiam diri terlalu lama.
4. Tidur yang cukup.
5. Makan secukupnya, karena makan berlebihan dapat memicu rasa kantuk.
Meskipun menguap adalah hal yang umum terjadi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika Anda menyadari bahwa Anda menguap secara berlebihan atau tanpa alasan yang jelas.
Menguap berlebihan bisa menjadi tanda masalah tidur seperti sleep apnea atau gangguan tidur neurologis seperti narkolepsi.
Individu dengan masalah tidur dapat menguap hingga 100 kali dalam satu hari, dibandingkan dengan rata-rata 5 hingga 10 kali untuk orang lain.
Baca Juga: 6 Masalah Kesehatan Apabila Sering Menguap, Padahal Tidak Mengantuk