Ilustrasi contoh kalimat majas metafora (
freepik.com)
Sonora.ID - Berikut ini adalah pembahasan terkait 50 contoh kalimatmajasmetafora yang sudah lengkap dengan penjelasannya.
Majas merupakan gaya bahasa yang digunakan oleh seorang penulis untuk mempercantik untaian kata yang tertuang di suatu karya sastra.
Terdapat banyak sekali jenis majas yang dapat digunakan oleh penulis, salah satunya ada di dalam contoh kalimat majas metafora.
Jenis majas ini sendiri mengacu pada penggunaan kata-kata kiasan yang tidak memiliki makna sebenarnya untuk membandingkan perbedaan atau persamaan di satu objek.
Agar kamu lebih mudah memahami penggunaan majas ini, kamu bisa langsung menyimak 50 contoh kalimat majas metafora berikut ini untuk dijadikan sebagai referensi belajar.
Menjadi anak yatim adalah ujian berat bagi saya. (Ujian = cobaan)
Rumahnya habis dilalap si jago merah. (Si jago merah = api)
Dia itu kepala batu, susah menasehatinya. (Kepala batu = susah dinasihati)
Meski tidak mendapatkan nilai yang bagus, kita tidak perlu berkecil hati. Sebelum ujian berikutnya, kita bisa belajar dengan giat. (Berkecil hati = sedi atau kecewa)
Bobo disenangi banyak orang karena rendah hati. (Rendah hati = tidak sombong dan baik)
Jangan sampai menjadi orang yang tinggi hati, itu sifat yang tidak terpuji. (Tinggi hati=sombong; arogan)
Seorang Ibu berat hati berpisah dengan anaknya. (Berat hati = enggan)
Pasti ada teman kamu yang suka cari muka di depan guru. (Cari muka = cari perhatian)
Sepulang dari Jakarta, kakakku membawa buah tangan. (Buah tangan = oleh-oleh)
Demi mencukupi kebutuhan keluarga, Dedi rela membanting tulang setiap hari. (Membanting tulang = bekerja keras)
Dewi malam telah keluar dari balik awan. (Dewi malam = bulan)
Pak Alex terkesan cuci tangan terhadap kasus penipuan ini. (Cuci tangan = tidak bertanggung jawab)
Kasus kopi sianida akhirnya dibawa ke meja hijau. (Meja hijau = pengadilan)
Jangan sampai kita menjadi orang yang bermuka dua. (Bermuka dua = munafik atau berpura-pura)
Kita harus berlapang dada menerima kekalahan ini. (Berlapang dada = menerima apa adanya dengan ikhlas)
Tak ada yang menyangka, ternyata Haruto keturunan darah biru. (Darah biru = keturunan bangsawan)
Karena selalu bisa diandalkan dan pintar, ia menjadi anak emas di sekolah. (Anak emas = anak yang paling disayangi/disukai)
Buku adalah jendela dunia. (Jendela dunia = membuka dan memperluas wawasan)
Bisnisnya tidak berjalan lancar sampai gulung tikar. (Gulung tikar = bangkrut)
Kalian harus tutup mulut agar masalah tidak semakin besar. (Tutup mulut = tidak memberitahu atau menyimpan rahasia)
Tina hanya bisa gigit jari melihat tiket konsernya hangus. (Gigit jari = gemas)
Laki-laki hidung belang itu perlu diberi pelajaran. (Hidung belang = genit)
Janganlah berkecil hati jika menerima kegagalan. (Kecil hati = sedih)
Kita harus berkepala dingin agar bisa membuat keputusan yang tepat. (Kepala dingin = sabar atau tenang)