Pontianak, Sonora.ID - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menggelar Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana Asap akibat Karhutla yang dipimpin oleh Kepala BNPB RI, Letjen TNI, Suharyanto, S.Sos., M.M., dan dihadiri oleh seluruh Bupati/Wali Kota se-Kalbar, Pangdam XII Tanjungpura, Kapolda Kalbar dan Kepala OPD terkait.
Rakor ini sendiri bertujuan untuk bagaimana melakukan langkah - langkah agar titik - titik api akibat karhutla di beberapa wilayah dapat diatasi dan tidak berkembang sehingga bisa terkendali.
Kepala BNPB RI, Letjen TNI, Suharyanto, S.Sos., M.M., menyampaikan pada tahun 2023 ini BNPB mempunyai teknologi modifikasi cuaca yang bisa dimaksimalkan serta TMC dilaksanakan pada saat cuaca masih memungkinkan.
Baca Juga: Cara Minum Postpil atau Kontrasepsi Darurat untuk Mencegah Kehamilan
"Info dari BMKG untuk beberapa hari ke depan cuaca akan panas lagi diselingi hujan, pada saat panas kita antisipasi dengan men-standbye kan betul - betul Heli - heli waterboom, " ungkapnya.
Dia juga mengatakan dalam pelaksanakan operasi di tempat - tempat yang tidak bisa dijangkau lewat darat akan dipadamkan dengan menggunakan helikopter.
Pada kesempatan ini juga BNPB memberikan dukungan sebagai bentuk penguatan kelembagaan berupa finansial dan peralatan kepada Kodam XII Tanjungpura Pontianak, Polda Kalbar dan Pemprov Kalbar.
"Yang diperkuat adalah kesadaran masyarakat, kolaborasi dan sinergitas. Tapi jika dilihat kondisi sekarang, kita optimis karhutla di 2023 lebih terkendali dibanding tahun 2019, " ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama Pj Gubernur Kalbar, dr. Harisson, M.Kes., memaparkan berdasarkan laporan dari BMKG bahwa Kalbar dari Bulan Juni hingga Bulan November Tahun 2023 yang mana terdampak El Nino.
Hal ini mengakibatkan pengurangan curah hujan yang dapat memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan serta dampak kekeringan lainnya.
"Diperkirakan el nino yang akan terjadi sampai ke kategori moderat hingga kuat. Perkiraan pada bulan Agustus sampai dengan September 2023, dominan curah hujan kategori rendah. Saya mendapatkan laporan dari Ibu Erika BMKG bahwa pada tanggal 19 September sebaran titik panas kita itu nol. Jadi kalau Pak Kepala BNPB hari ini berkunjung ke Kalbar, udaranya segar," jelas Pj. Gubernur.
Baca Juga: Siaga Darurat Penanganan Bencana Asap Akibat Karhutla