Sonora.ID – Berikut berbagai contoh deskripsi diri guru mulai dari SD, SMP, SMA hingga SMK yang bisa dijadikan referensi ketika mengisi deskripsi diri saat mendaftar PPPK Guru 2023.
Namun sebelum melihat contoh deskripsi diri PPPK Guru, ada baiknya Anda mengetahui ini juga informasi dan tips dalam menulis deskripsi diri PPPK Guru.
Sebab dalam membuat deskripsi diri ini, pelamar hanya bisa menggunakan maksimal 3.000 karakter.
Sehingga informasi yang disampaikan harus padat dan jelas namun tetap mampu menggambarkan potensi diri agar menjadi pertimbangan oleh panitia seleksi.
Maka dari itu, selain berisi pengenalan diri, sebaiknya kolom isi deskripsi diri ini juga mencangkup kontribusi selama menjalankan peran sebagai guru, peran dalam bermasyarakat atau peran di lingkungan sosial.
Baca Juga: 30 Contoh Soal PPPK Kesehatan, Beserta Kunci Jawabannya Lengkap
Pada seleksi CASN 2023, PPPK menjadi prioritas kebutuhan dan mendapat alokasi formasi sebesar 543.593 dari total 572.496 formasi. Sedangkan khusus untuk PPPK Guru dibutuhkan sebanyak 278.102 formasi.
Pendaftaran PPPK Guru dibuka sejak 20 September hingga 9 Oktober 2023. Para pelamar pun dapat langsung mengakses laman https://sscasn.bkn.go.id/ untuk melakukan pendaftaran.
Berikut 10 contoh deskripsi diri PPPK Guru 2023 yang baik dan menarik, lengkap dari SD, SMP, SMA dan SMK.
Contoh 1
Nama saya Listyo Sigit, lahir di Jeneponto pada 13 September 1998. Saya adalah seorang guru di SD Kabupaten Jeneponto, tepatnya di SDN 1 Jeneponto.
Berbagai karakter siswa telah saya temui selama mengajar sembilan tahun SD tersebut.
Selama bertugas di sana, saya pernah menjadi wali kelas selama 3 tahun untuk kelas 3 dan 4 tahun untuk kelas 5. Sisanya yakni sebagai guru biasa, yakni saat awal-awal mengajar di sana, pada 2013 silam.
Selama mengajar di sana, saya banyak berkolaborasi dengan para guru lain untuk memajukan sekolah menjadi lebih unggul.
Salah satu program yang yang kami terapkan dalam dua tahun terakhir ini yakni pembelajaran di alam dengan mengaktifkan media pembelajaran lingkungan sekitar.
Tujuannya yakni agar siswa tidak merasa bosan dalam pembelajaran dengan rutinitas di kelas saja.
Program ini membuahkan hasil, ditunjukkan dengan penilaian formatif dan sumatif, nilai siswa tersebut menjadi lebih baik.
Selain aktif mengajar, kegiatan lain yang saya jalani yakni menjadi pendamping di Taman Baca Ramah Anak, yang diikuti oleh anak-anak usia pra sekolah dasar.
Di sana, mereka bisa bermain sambil belajar dengan cara membaca dan mewarnai hewan kesukaannya.
Lingkungan sekitar mengapresiasi kegiatan ini, mereka juga banyak menyumbang buku bacaan dan buku gambar untuk diwarnai anak-anak.
Aktivitas tersebut dapat membantu saya dalam mengembangkan kompetensi sebagai guru.
Sehingga menjadi lebih terasah dan banyak menemukan ide yang bisa digunakan untuk pembelajaran untuk siswa.
Menurut saya, seorang guru tidak boleh hanya pandai dalam penguasaan materi tapi juga harus bisa berinovasi dalam menyampaikan materi.