Nantinya, Pemprov akan membantu kebutuhan laboratorium kultur jaringan milik Perguruan Tinggi.
Lebih lanjut ia mengatakan, lahan penanaman pisang telah diidentifikasi. Salah satunya adalah lahan milik Pemprov Sulsel di beberapa daerah yang selama ini tidak terpakai.
Luas lahan tersebut sekitar 150 sampai 200 hektare yang tersebar di Soppeng, Bulukumba, Maros, dan Bone.
"Ini akan kita maksimalkan sebagai lahan pisang. Dan nantinya akan dijadikan sebagai kebun percontohan. Masyarakat sekitar bisa melihat langsung cara menanam pisang dengan baik," sebutnya.
Baca Juga: Sulsel Targetkan Tanam 200 Juta Pohon Pisang Dalam Setahun
Selain lahan milik Pemprov, kata Imran, lahan masyarakat juga akan dioptimalkan untuk menanam pisang.
Hingga saat ini, sudah tersedia 480 hektare dari sembilan Kabupaten/Kota yang menyatakan siap.
Selain itu, akan digunakan pula lahan pinjam pakai untuk jangka pendek. Seperti lahan milik PTPN seluas 200 hektare.
Langkah selanjutnya akan dilakukan edukasi pola tanam dan bisnis kepada kelompok tani. Kemudian, para penyuluh-penyuluh juga akan dibekali dengan ilmu pengetahuan tentang menanam pisang seperti pelatihan lapangan dan bimtek.
"Disiapkan lahan dan pola cara tanam dan ini harus tuntas di awal musim hujan nantinya," ucap Imran.
Imran menambahkan, nantinya pisang akan dipasarkan secara lokal maupun ekspor. Jenis pisang yang akan dijual dalam bentuk buah segar antara lain cavendish, kepok tanjung, dan pisang emas.
Ke depan, pisang juga akan dikemas dalam bentuk kripik maupun tepung makanan bayi melalui pelibatan UMKM.