Banjarmasin, Sonora.ID - Setidaknya ada sembilan kelurahan di Banjarmasin yang dinyatakan terdampak kabut asap paling parah.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sembilan kelurahan itu tersebar di tiga kecamatan. Yakni Banjarmasin Utara, Selatan dan Timur.
Atas dasar itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin merekomendasikan Dinas Pendidikan (Disdik) untuk melaksanakan belajar online atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di kelurahan terdampak kabut asap.
Terlebih, telah terjadi peningkatan penderita Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) di kota Banjarmasin melebihi 6.000 kasus.
"Kita sudah diskusi dengan Kepala Disdik, DLH dan BPBD dan kita rekomendasikan agar peserta didik belajar secara online. Dan kami sudah laporkan kepada Wali Kota, Ibnu Sina," ucap Tabiun Huda, Kepala Dinkes Banjarmasin.
Ia juga tak memungkiri, kabut asap yang kini menyelimuti kota berjuluk Seribu Sungai ini sudah berdampak terhadap anak-anak didik.
Baca Juga: Tok! Dinas Pendidikan Banjarmasin Berlakukan PJJ Akibat Kabut Asap
Adapun sembilan kelurahan itu antara lain, Kelurahan Sungai Andai, Kuin Utara, Tanjung Pagar, Pemurus Dalam, Basirih Selatan, Kelayan Timur, Pekauman, Sungai Lulut dan Banua Anyar.
Diwartakan sebelumnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin akhirnya mengambil kebijakan pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Kebijakan itu diambil atas dasar kualitas udara yang semakin memburuk akibat kabut asap dampak dari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Tertuang dalam Surat Edaran (SE) bernomor: 400.3.5.3/10264 -PSMP/Dipendik/2023, kebijakan itu ditujukan kepada sekolah PAUD/SD/SMP Negeri maupun Swasta.
Pelaksanaan PJJ diselenggarakan dari tanggal 4-7 Oktober 2023 kepada seluruh satuan pendidikan yang berada dibawah naungan Dinas Pendidikan. Dari jenjang PAUD, SD hingga SMP.
Baca Juga: Asap Makin Pekat Upacara Sekolah Ditiadakan, Disdik Wacanakan Daring