Sonora.ID - Sebagai persiapan akhir menuju pementasan lima negara di benua Eropa, Regina Art Monologue menggelar latihan bersama atau Gladi Resik. Latihan digelar bersama oleh Wawan Sofwan dan Joane Win dengan mengikutsertakan kru yang terlibat dalam pementasan yang akan digelar di Jerman, Swedia, Norwegia, Belanda dan Prancis pada 9 Oktober hingga 11 November 2023.
Pementasan ini akan menampilkan dua monolog. Pertama monolog yang berjudul "Besok Atau Tidak Sama Sekali" oleh Wawan Sofwan, yang menggambarkan perjuangan batin Soekarno sebelum proklamasi. Lalu, monolog berjudul "Cotton Candy" karya E.D.Jenura yang akan dipentaskan oleh Joane Win, mengisahkan perjuangan korban kekerasan seksual dalam mengatasi trauma. Pertunjukan dua monolog dari Regina Art Monologue Project ditujukan untuk penonton diaspora Indonesia di kota-kota tempat pertunjukan berlangsung, juga untuk masyarakat lokal yang tertarik pada tema monolog dan seni teater.
Disela-sela gladi resik, Joane Win selaku pemain monolog "Cotton Candy" mengatakan latihan hari ini merupakan persiapan setelah sempat latihan selama lima kali. Menurut Joane, latihan sifatnya mengulang karena naskah monolog ini sudah pernah dipentaskan di Meksiko.
Baca Juga: Pertamina Grand Prix of Indonesia Siap Digelar 13-15 Oktober 2023
"Sifatnya me-resfresh kembali," ungkap Joane Win kepada awak media yang berkesempatan melihat langsung Gladi Resik Regina Art Monologue di Namarina Studio Jakarta, Rabu (04/10)
Dikesempatan yang sama, sutradara sekaligus pemain Regina Art Monologue Project, Wawan Sofwan, mengaku lewat pementasan ini, pihaknya ingin menyampaikan kembali bahwa isu kekerasan seksual pada perempuan yang kerap terjadi harus terus disuarakan.
“Pesannya kami ingin menyampaikan bahwa kekerasan seksual pada wanita kita harus berbicara dan menentang hal itu," ujar Wawan Sofwan
Mengenai pementasan lima negara di Eropa, Sofwan juga mengapresiasi dukungan sejumlah pihak dalam pementasan Monologue kali ini. Ia mencontohkan dukungan datang dari KBRI Den Haag yang membantu mencarikan tempat untuk pementasan. Dukungan juga datang dari kolega atau perseorangan di berbagai kota di Paris dan Swedia.
"Untuk sekarang kami masih mandiri. Namun dukungan dari sejumlah pihak tetap ada," tegasnya.
Baca Juga: Kemensos Produksi 590 Kursi Roda Canggih