Banjarmasin, Sonora.ID - Pemko Banjarmasin memandang belum bisa meningkatkan status tanggap darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dari sebelumnya berstatus siaga.
Hal itu diutarakan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin, Husni Thamrin, usai menggelar rapat lintas SKPD kemarin (4/10).
Pihaknya menilai, di Banjarmasin tak ada kebakaran hutan, melainkan hanya kebakaran lahan.
Selain itu, meski kebakaran lahan terjadi, skalanya pun tidak begitu besar. Alias diklaim masih skala kecil.
Berdasarkan data yang ada di BPBD, hingga per tanggal 2 Oktober, kebakaran lahan berjumlah 32 titik. Dengan luasan total sekitar 5 hektar.
"Dan bisa teratasi dengan baik oleh petugas BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) dan petugas damkar swakarsa di Banjarmasin," ucapnya, ketika dihubungi melalui sambungan telepon.
Baca Juga: Ribuan Warga Binaan Lapas Banjarmasin Ikuti Peringatan Maulid Nabi
Selanjutnya, Husni menilai bahwa kabut asap yang terjadi di Kota Banjarmasin, bukan berasal akibat dari kebakaran lahan di kota ini.
"Asap yang ada, merupakan kiriman Karhutla dari daerah tetangga. Kondisi ini tidak terjadi terus menerus. Tapi, hanya sewaktu-waktu tergantung arah angin," tambahnya
Lebih jauh, disinggung perihal hasil rapat yang dipimpin oleh Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra di Setdako Banjarmasin, Machli Riyadi itu, pihaknya mengaku menyepakati beberapa hal.
"Yang kami sepakati, kami akan terus mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan," ungkapnya.
Lalu untuk menekan laju angka penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), pihaknya meminta agar seluruh masyarakat membatasi kegiatan di luar rumah.
"Kemudian, meminta agar masyarakat selalu mengenakan masker," tekannya.
Baca Juga: Dampak Karhutla di Banjarmasin Makin Parah, Anggaran Belum Tersedia?