Adapun beberapa faktor yang menyebabkan seseorang menderita hoarding disorder, yaitu:

• Stres yang tidak diatasi dengan baik
• Riwayat dari keluarga
• Kepribadian yang ragu-ragu dan plin-plan
• Memiliki Obsessive Complusive Disorder (OCD)
• Depresi dan schizophrenia

Gejala Hoarding Disorder

Seperti penyakit mental lainnya, hoarding disorder juga memiliki gejala-gejala yang dapat dikenali sejak dini, yaitu:

• Kesulitan untuk membuang barang-barang yang dimiliki
• Merasa bingung atau tidak tahu untuk meletakkan suatu barang
• Mengalami stres berlebihan ketika ingin membuang barang-barang
• Timbul rasa tidak percaya jika ada orang lain menyentuh barangnya
• Mengalami kecemasan akan membutuhkan barang tersebut di kemudian hari
• Memiliki kecenderungan untuk menjauhkan diri dari teman serta keluarga
• Tinggal di rumah yang tidak layak karena barang-barang semakin menumpuk

Baca Juga: Apa Pengertian dari Sosiopat, dan Apa Saja Tanda-tanda Seseorang yang Mengidapnya?

Lantas, apa yang harus dilakukan jika seseorang mengidap gejala dari hoarding disorder tersebut? Berikut adalah tindakan pengobatan yang bisa dilakukan.

Cara Pengobatan Hoarding Disorder

Orang-orang di sekitar penderita hoarding disorder harus menyadari seluruh gejala-gejala yang sudah ada di atas.

Dengan begitu, mereka dapat mendampingi penderita untuk bertemu dengan psikiater demi mendapatkan pengobatan yang tepat.

Umumnya, pengobatan hoarding disorder melibatkan terapi perilaku kognitif (CBT) dan konsumsi obat-obatan lain untuk mengatasi depresi dan kecemasan.

Itulah ulasan lengkap terkait apa itu hoarding disorder yang dapat kamu perhatikan dengan baik; jangan lupa untuk selalu peduli kepada orang-orang di sekitar, ya!

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.