Ilustrasi contoh kalimat majas alegori (
freepik.com)
Sonora.ID - Artikel kali ini akan membahas tentang 50 contoh kalimatmajasalegori yang sudah lengkap untuk dijadikan sebagai referensi belajar.
Majas Alegori merupakan jenis majas perbandingan yang digunakan untuk menyatakan suatu kejadian menggunakan cara lain, yaitu lewat kata kiasan atau penggambaran.
Adapun beberapa contoh kalimat majas alegori yang dapat kamu jadikan sebagai bahan belajar dalam memahami penggunaan gaya bahasa ini di suatu kalimat utuh.
Sebelum masuk ke dalam contoh kalimat, kamu dapat mengetahui ciri-ciri majas alegori terlebih dahulu yang meliputi:
Majas alegori bersifat mendidik dan menerangkan sesuatu
Majas alegori ditulis menggunakan kalimat retorika
Majas alegori dapat ditemui di cerita pendek serta novel
Majas alegori dapat menggambarkan sifat benda, lambang, atau lainnya tanpa sebuah penjelasan dari makna sesungguhnya
Majas alegori dapat digunakan untuk mengurai suatu runtutan cerita
Jika sudah paham dengan ciri-cirinya, kamu dapat menyimak 50 contoh kalimat majas alegori berikut untuk referensi dalam belajar.
Ibarat alat dapur, perlakukan otak seperti pisau. Semakin sering diasah, ia akan semakin tajam.
Menjalani kehidupan berumah tangga itu sama seperti mengarungi samudra dengan sebuah bahtera.
Mencari seseorang yang berkepribadian jujur kini bagaikan mencari jarum dalam tumpukan jerami.
Menuntut ilmu di waktu kecil bagaikan mengukir aksara di atas batu.
Iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman, suami sebagai nahkoda, dan istri sebagai juru mudi.
Kehidupan itu seperti roda berputar, kadang kita di atas kadang juga di bawah.
Rezeki itu layaknya kotak undian, yang datang tanpa diduga dan tak bisa dikejar.
Menikah dikatakan seperti mengarungi samudera, tidak boleh takut akan gelombang jika ingin terus berlayar di atas bahtera rumah tangga.
Ibadah ibaratnya berdagang. Ada tempat berjualan, modalnya kepercayaan dan iman, lalu keuntungannya adalah pahala dan balasan di akhirat.
Kecantikan wajah bagaikan bunga yang segar. Rusak apabila tidak dijaga, semakin mekar apabila dirawat.
Bayi yang baru lahir itu ibarat kertas putih yang masih kosong dan belum ada coretannya.
Hidup ini bagaikan roda yang berputar. Terkadang kita berada di bawah, terkadang akan diam sejenak, dan terkadang juga akan naik ke atas.
Otak manusia layaknya sebuah mata pisau, semakin diasah, maka akan semakin tajam pula.
Emosi manusia itu seperti api, semakin disulut, maka akan semakin besar kemarahannya.
Hidup itu ibarat sebuah kotak cokelat, kita tidak akan pernah tahu apa yang ada di dalamnya.
Perpisahan adalah upacara menyambut hari-hari penuh rindu.
Suami adalah nakhoda dalam mengarungi bahtera rumah tangga.
Segala kenikmatan di dunia ini merupakan fatamorgana semu.
Cinta ibaratkan sebuah pasir di atas telapak tangan, jika tidak digenggam akan tertiup angin dan akan hilang. Jika digenggam terlalu rapat, pasir itu akan keluar melalui celah-celah jari.
Kitab suci adalah rambu lalu lintas manusia. Selama kita patuh akan rambu itu, maka kita akan selamat sampai tujuan.
Apakah telah sedemikian lemah imannya sehingga kecantikan jasadi telah sedemikian mudah menyihir darinya (dalam buku Ketika Cinta Bertasbih, halaman 31).
Merawat seorang anak itu ibarat memelihara sebuah pohon. Ketika menyiramnya dengan pupuk yang baik, maka pertumbuhannya juga akan baik sehingga berbuah manis.
Seorang guru adalah nahkoda bagi murid-muridnya. Ketika sang nahkoda tepat jalur, maka kemudi pun akan tenang-tenang saja.