Bank Sampah Kelurahan Maluhu Sukses Ubah Limbah Jadi Kerajinan

10 Oktober 2023 10:30 WIB
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar)
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ( Dok. Istimewa)
Tenggarong, Sonora.ID - Di Kelurahan Maluhu, Tenggarong, berdiri sebuah bank sampah yang dikenal dengan nama Bank Sampah Al-Hidayah.
 
Bank sampah ini berawal dari inisiatif warga RT 4 yang memiliki tekad untuk mengelola sampah rumah tangga menjadi barang yang bermanfaat seperti pupuk dan kerajinan tangan.
 
Tidak hanya itu, bank sampah ini juga berkomitmen menyumbangkan sebagian hasil penjualannya untuk mendukung Taman Pendidikan Alquran (TPQ) yang terletak di sekitarnya.
 
Bank Sampah Al-Hidayah menerapkan sistem yang sederhana namun efektif. Mereka membagikan karung kepada warga untuk memilah sampah menjadi organik dan non-organik.
 
Sampah organik diolah menjadi pupuk kompos, sementara sampah non-organik diubah menjadi produk seperti tas dari plastik bekas, eco brick, dan berbagai barang lainnya.
 
 
Bank Sampah Al-Hidayah di RT 4 Kelurahan Maluhu, Tenggarong yang memanfaatkan sampah warga hingga bernilai ekonomis.
 
Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, menyatakan kebanggaannya terhadap inisiatif bank sampah ini. Ia berharap agar bank sampah semacam ini dapat menyebar ke setiap RT di wilayah kelurahannya.
 
Menurutnya, bank sampah memiliki potensi untuk memberikan manfaat besar bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
 
“Saya ingin melihat bank sampah ada di setiap RT. Ini akan membantu warga dalam mengelola sampah dan menjadikannya sumber manfaat," ujarnya.
 
Direktur Bank Sampah Al-Hidayah, Sugiarto, menjelaskan bahwa bank sampah ini lahir dengan tujuan utama untuk menjaga kebersihan desa dan meningkatkan kesejahteraan warganya.
 
Ia belajar bagaimana mengelola sampah secara mandiri melalui sumber-sumber online dan berdiskusi dengan berbagai pihak.
 
“Manfaat yang dihasilkan beragam, seperti hasil penjualan produk-produk dari sampah yang disumbangkan ke TPQ langgar sekitar Maluhu. Pupuk kompos yang dibuat dari dedaunan juga digunakan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam pertanian mereka,” tambahnya.
 
 
Sugiarto berharap agar pemerintah dapat memberikan dukungan dalam bentuk fasilitas seperti alat transportasi untuk mengangkut sampah dari warga.
 
Selain itu, ia berharap bahwa Bank Sampah Al-Hidayah dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam mengelola sampah secara mandiri dan produktif.
 
“Harapannya ada bantuan dan dukungan dari pemerintah, perlu alat transportasi untuk mengangkut sampah warga,” tutupnya.
 
Meskipun baru beroperasi selama delapan bulan, Bank Sampah Al-Hidayah telah menunjukkan prestasi yang membanggakan dan siap untuk mengikuti berbagai kompetisi termasuk penilaian Adipura. Bank sampah ini juga memiliki potensi untuk menjadi inspirasi bagi masyarakat luas dalam mengelola sampah secara efisien dan berkelanjutan. 
 

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm