Sonora.ID – Ada beragam bahasa Jawa yang digunakan oleh orang Jawa saat berkomunikasi dengan sesama orang Jawa.
Tentang penggunaan ragam bahasa Jawa ini biasanya ditentukan oleh siapa yang menjadi lawan bicaranya.
Bisanya untuk ragam bahasa krama lugu dan bahasa krama inggil digunakan ketika lawan bicara dari penutur lebih tua atau memiliki kedudukan sosial yang lebih tinggi dari penutur.
Sementara untuk ragam bahasa ngoko lugu dan bahasa jawa ngoko alus digunakan ketika lawan bicara dari penutur sebaya atau lebih muda dan bisa juga memiliki kedudukan sosial lebih rendah daripada penutur.
Pada artikel kali ini akan membahas mengenai contoh krama lugu yang Sonora.ID lansir dari beberapa sumber berikut ini:
1. Sampun jam sedasa budhe dereng tilem (Sudah jam 10 malam, tante belum tidur)
2. Kula kesupen mboten nggarap PR (Saya lupa membawa PR)
3. David masuk angin merga aduse kewengen (David masuk angin karena mandinya kemalaman)
4. Dodi lungguh ing kursi sing akeh semute (Dodi duduk di kursi yang banyak semutnya) Wingi sore pitikku ngendhog loro (Kemarin sore ayamku bertelur dua)
5. Saben esuk aku mesthi tuku sega pecel kanggo sarapan sadurunge budhal sekolah (Setiap pagi aku selalu membeli nasi pecel sebelum berangkat ke sekolah)