Banjarbaru, Sonora.ID – Hujan dengan intesitas tinggi disertai angin kencang yang terjadi di beberapa wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel) pada 16 dan 17 Oktober 2023, mengakibatkan sedikitnya 264 buah rumah mengalami kerusakan, mulai dari ringan, sedang, hingga rusak berat.
Kerusakan rumah paling banyak terjadi di wilayah Kabupaten Banjar, yakni sebanyak 151 buah rumah.
Selanjutnya Kabupaten Barito Kuala (Batola) dengan 81 rumah, Kota Banjarmasin 31 rumah, dan di Kabupaten Tabalong dengan 1 buah rumah.
“Sampai saat ini (pukul 15.30 WITA), laporan yang masuk ke kami sudah ada 151 rumah yang mengalami kerusakan,” ucap Kepala Bidang Penanggulangan Bencana pada Dinas Sosial Kalsel, Achmadi kepada Smart FM Banjarmasin, pada Selasa (17/10) sore di Posko Satgas Karhutla di depan RSJD Sambang Lihum.
Menurut Achmadi, kerusakan rumah disebabkan oleh sapuan angin kencang, dan ada juga sebagian yang dikarenakan tertimpa pohon tumbang.
“Bahkan ada bangunan mini market di Banjarmasin yang juga mengalami kerusakan,” tutur “komandan” TAGANA Kalsel ini.
Dinas Sosial Kalsel, lanjut Achmadi, mencatat ada 264 jiwa atau 990 jiwa yang terdampak cuaca ekstrem tersebut.
“Untungnya bencana alam ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa,” sambung Achmadi.
Ditambahkannya, jajaran Dinas Sosial Kalsel melalui Tagana telah berkoordinasi untuk menentukan Langkah-langkah progresif penanganan dampak bencana alam puting beliung, yakni melakukan pendataan penyintas dan pendistribusian logistik bagi pemilik rumah yang mengalami rusak berat.
Bantuan yang didistribusikan di antaranya berbentuk makanan siap saji, perlengkapan bayi, peralatan dapur keluarga, dengan total bantuan lebih dari Rp 4 juta.
“Kami telah memenuhi kebutuhan dasar korban bencana alam putting beliung,” pungkas Achmadi.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Ngotot Ketemu Gubernur Kalsel, Mahasiswa Kembali Demo Soal Karhutla