Penajam, Sonora.ID – Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
BPBD) Penajam Paser Utara (PPU), sepanjang tahun 2023,
kebakaran hutan dan lahan (
Karhutla) di PPU terjadi sebanyak 90 Kali.
Adapun luasan yang terbakar mencapai 208,35 Hektare. Hal tersebut tentu menjadi atensi khusus Pj Bupati PPU Makmur Marbun.
Dengan bergerak cepat dengan membentuk rapat terpadu penanggulangan karhutla yang melibatkan Direktur Pengendalian Karhutla Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI Thomas Nifinluri, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Wilayah Kalimantan - Kementerian LHK Yudho Sekti Mustiko dan Kepala Seksi Wilayah III Kaltim - Kaltara Balai PPI Wilayah Kalimantan Zulkarnain, Senin (16/10).
“Pertemuan ini sengaja digelar menyikapi aksi kebakaran hutan yang diakibat tangan - tangan yang sengaja maupun tidak," kata Marbun.
Rapat ini digelar untuk mencari solusi bagaimana cara mengantisipasi dan langkah - langkah dalam penanggulangan karhutla di PPU.
Dalam rapat tersebut hadir pula Sekretaris Daerah Kabupaten PPU Tohar Kapolres PPU AKBP Hendrik Eka Bahalwan, Dandim 0913 PPU Arfan Affandi serta Kepala BPBD PPU Budi Santoso.
"Kebakaran hutan dan lahan diperparah dengan kondisi kemarau saat ini," ujarnya.
Dengan kondisi seperti itu, kebakaran hutan sangat mudah terjadi di mana – mana. Baik itu pembakaran oleh pihak – pihak yang hendak membuka lahan dengan cara dibakar. Apalagi di PPU sedang berlangsung tahap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Tentu, musibah kebakaran hutan dan lahan bisa menjadi sorotan mata dunia. Semua aka tertuju ke IKN," ungkapnya.
Marbun berharap, persoalan-persoalan di daerah termasuk terjadinya karhutla dapat teratasi dan ditangani dengan baik. Selain BPBD, pihak terkait harus ikut terlibat dan bersinergi dalam menjaga kawasan hutan di PPU.
"Untuk itu, saya mengingatkan kepada masyarakat PPU untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan secara sengaja untuk menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan," imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Thomas Nifinluri juga menyampaikan, pihaknya menyambut positif terhadap persoalan yang dihadapi oleh pemerintah PPU. Khususnya terkait antisipasi bencana karhutla.
99 persen kebakaran hutan dan lahat diakibatkan oleh pembukaan lahan dengan cara dibakar.
“Tentu kami akan mendukung antispasi ini. Kami akan membackup dari sisi SDM dan prasarananya," pungkasnya.