Penajam Panser Utara, Sonora.ID - Pj Bupati PPU Makmur Marbun mengeluhkan hasil perkebunan tomat di Penajam Paser Utara (PPU) yang terlihat sangat kecil dibandingkan dengan tomat pada umumnya.
Dirinya menyoroti hal itu dengan menunjukkan bukti tomat yang digenggamnya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) percepatan pengendalian inflasi daerah berkejasama dengan Induk Koperasi Perdagangan Pasar Pusat (Inkoppas) Jakarta bersama dinas terkait Pemerintahan PPU.
"Ini realita di lapangan. Kenapa saya tau, karena setiap hari saya pergi ke pasar mengamati beberapa harga komoditas pangan kita," ujarnya, Kamis (19/10/2023).
"Seharusnya ukuran tomat ini bisa besar dan menarik. Apa kendalanya," ungkapnya.
Dirinya sangat menyayangkan, hasil pertanian dan perkebunan di PPU kurang dikelola dengan baik. Masyarakat umumnya dibiasakan dengan kehadiran komoditas pangan dari luar daerah seperti Surabaya dan Sulawesi.
"Apakah kita tidak bisa bersaing. Jangan apa - apa serba didatangkan dari luar," jelasnya.
Untuk itu dirinya berharap dinas terkait dapat melakukan peninjauan secara berkala terkait kondisi produksi pangan di PPU.
“Itulah yang menjadi tugas dinas terkait. Makanya saya bawa untuk melihat kondisi ukuran tomat tersebut. Supaya mereka tau bahwa inilah realita di lapangan,” ujarnya.
Dalam kegiatan itu, Makmur Marbun sengaja membawa beberapa hasil pangan yang ada di pasar. Seperti minyak goreng, sayur hingg kacang panjang dan kedelai. Tujuannya, untuk menggugah kembali hati instansi terkait yang membawahi bidang pangan.
"Ini loh barang – barang yang diperlukan oleh masyarakat,” ucapnya.
Apalagi, diakuinya, setiap pagi dirinya selalu berbelanja ke pasar untuk memastikan harga – harga tersebut.
Agar informasi terkait harga komoditas pangan tidak simpang siur.
Contoh, cabai yang harga mengalami kenaikan hingga 60 ribu perkilo. Sayur mayur yang di jual 5 ribu perikatnya.
Minyak goreng ukuran satu liter di harga 17 ribu serta beras ukuran 5kg di harga 57 ribu.
“Bukan mendapat informasi dari luar atau sekedar hanya katanya. Curiga kepala istansi terkait malah tidak tahu harga – harga jual di pasar," sindirnya.