Kesehatan mental perlu menjadi perhatian secara khusus, seperti isu dan penyakit lain yang sudah lebih dulu dianggap ‘lumrah’ oleh masyarakat luas.
Hal ini berkenaan dengan PR kita semua sebagai masyarakat Indonesia untuk menciptakan sebuah lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak yang sudah beranjak ke usia remaja.
Baca Juga: Cara Membuat Daftar Pustaka untuk Karya Ilmiah, Mudah dan Cepat
Struktur Penyusunan Karya Ilmiah
Mari langsung simak saja pemaparan dari struktur karya ilmiah yang wajib diperhatikan apabila kamu berencana membuat karya ilmiah tentang kesehatan mental remaja.
Di bawah ini sudah Mamikos rangkum struktur penulisan karya ilmiah dengan saksama dan bisa kamu ikuti apabila hendak menulis karya ilmiah versi kamu sendiri nanti.
1. Halaman Judul Karya Ilmiah
Dalam sebuah halaman judul akan terdapat topik yang dipilih untuk dikupas dalam karya ilmiah, contohnya adalah isu kesehatan mental pada remaja.
Jangan lupa bahwa pembuatan judulu harus dibuat dengan spesifik yang memuat info nama penulis, asal lembaga atau institusi, hingga tanggal-bulan-tempat karya ilmiah dibuat.
2. Abstrak
Pada abstrak terdapat ringkasan dari keseluruhan isi bahasan dalam karya ilmiah. Tujuan penulisan abstrak sendiri agar pembaca sudah dapat gambaran isi karya ilmiah secara ringkas.
3. Pendahuluan
Pendahuluan menjadi bahasan paling awal dalam penulisan karya ilmiah. Di bagian ini terdapat pembagian 4 sub bab, yakni:
Pada latar belakang masalah akan berisi penjelasan teoritis dan faktual terkait isu atau permasalahan yang dibahas dalam karya ilmiah.
Pada rumusan masalah terdapat beberapa pertanyaan kritis dari masalah penelitian dalam karya ilmiah.
Pada tujuan penelitian terdapat uraian singkat mengenai apa saja tujuan dari penelitian dalam karya ilmiah tersebut.
Tercantum pemaparan apa saja manfaat dari masalah atau isu yang diteliti dalam karya ilmiah tersebut.
Baca Juga: 5 Cara Menulis Daftar Pustaka dari Website Berdasarkan Formatnya!
4. Kerangka teori
Kerangka teori dikenali juga sebagai materi inti yang juga terdapat beberapa sub bab di dalamnya.
Landasan teori akan terdapat pembahasan atas fenomena secara rinci beserta hubungan antar variabel pada isu yang dibahas.
Hipotesis penelitian disebut juga sebagai kesimpulan.
5. Metode penelitian
Dalam metode penelitian ada penjelasan mengenai langkah-langkah yang ditempuh untuk mendapatkan hasil penelitian yang kredibel dan valid.
Biasanya ada dua metode penelitian yang kerap kali digunakan saat menyusun sebuah karya ilmiah yakni metode kualitatif dan kuantitatif.
Pemilihan jenis penelitian akan menentukan langkah atau cara yang dilakukan si penulis karya ilmiah untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
Dalam langkah-langkah penelitian akan dipaparkan mengenai tujuan, tempat pelaksanaan, tujuan umum, sifat masalah, dan ruang lingkup masalah/isu.
Definisi konsep dapat dipahami sebagai sebuah konsep mengenai variabel penelitian. Sementara operasional variabel berarti penjelasan secara sistematik dan operasional terkait ukuran dari variabel yang akan diteliti dalam karya ilmiah.
Populasi merupakan keseluruhan dari subjek penelitian. Lalu untuk sampel penelitian adalah sebagian subjek penelitian yang hendak diteliti.
Di sini akan diuraikan terkait apa jenis data yang digunakan dalam penelitian serta bagaimana cara mengumpulkan data untuk penelitian tersebut.
Bagian ini akan berisi penjelasan tentang cara pengolahan sekaligus cara menganalisa data dalam penelitian.
Baca Juga: 4 Contoh Karya Ilmiah Berbagai Tema dan Cara Membuatnya
6. Pembahasan Penelitian
Bisa dibilang bagian ini jadi bagian yang paling panjang dalam penulisan karya ilmiah.
Hal tersebut dikarenakan akan terdapat pemaparan dari rumusan masalah, tujuan, manfaat, kerangka teori, dan metode penelitian.
Beberapa bagian yang perlu dijelaskan pada pembahasan penelitian antara lain adalah:
a. Gambaran secara umum objek penelitian.
b. Deskripsi hasil penelitiankarya ilmiah.
c. Pengujian hipotesa.
d. Interpelasi hasil pengujian hipotesa.
7. Penutup
Bagian penutup disebut juga kesimpulan dari hasil penelitian.
Kesimpulan dalam penulisan karya ilmiah dicantumkan di bagian akhir.
Di bagian saran, peneliti atau penulis dapat memberi saran berupa pesan yang bertujuan agar peneliti lain melakukan hal yang sama.
8. Daftar Pustaka
Daftar pustaka menjadi sebuah daftar yang di dalamnya akan memuat sumber informasi atau referensi teori yang dipakai peneliti atau penulis dalam penyusunan karya ilmiahnya.
9. Lampiran
Lampiran ini akan berisi data yang sudah diperoleh penulis berikut dengan proses analisa data pada saat penelitian.
Informasi dan bahasan contoh karya ilmiah tentang kesehatan mental remaja singkat dan strukturnya di atas mengakhiri sudah artikel Mamikos di kesempatan kali ini.
Mudah-mudahan saja apa yang telah kamu baca dan simak pada ulasan contoh karya ilmiah tentang kesehatan mental remaja singkat berikut strukturnya di atas dapat menginspirasi serta memperkaya wawasan kamu.
Baca Juga: Contoh Makalah Singkat, Bisa Dijadikan Bahan Belajar
sumber: https://mamikos.com