Seperti contoh pada seleksi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang dibuat awal Oktober lalu.
Sehingga tidak ada intervensi dari pihak manapun.
“Karena untuk medapat bibit yang unggul, kita harus berani memberikan terobosan. Dan saya juga tidak kenal dengan penguji satu dengan yang lainnya,” tegasnya.
Selain itu, tujuan lainnya, hanya ingin mengetahui sejauh mana terkait capaian kinerja timnya dalam bekerja selama ini. untuk pertanggung jawaban.
“Baik itu bekerja dalam capaian program hingga capaian anggaran,” timpalnya.
Anggaran yang telah disiapkan untuk program pemerintahan harus terselenggara kembali untuk masyarakat.
Namun, ketika yang bersangkuan tidak bisa melaksanakan. Harus bisa dijelaskan.
Atau mungkin, saat membuat perencanaan, yang membuat malah orang lain.
“Kita tanya. Kenapa target anggaran perencanaan tidak tercapai. Di mana kendala dan masalahnya. Biar 1000 perak pun, itu uangnya rakyat,” tegasnya.
Marbun juga mengingatkan untuk tidak berbisnis selama masih menjadi pegawai negeri.
Tugasnya hanya memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik.
“Pastikan pelayanan tersebut dapat berjalan dengan baik. Tugas kita hanya itu saja,” timpalnya.