Melansir dari Kompas.com, contoh manuver politik yang sering mendapat sorotan adalah "loncat pagar" atau disebut juga "lompat pagar".
Perpindahan afiliasi politik ini dapat dilakukan oleh partai politik maupun tokoh parpol.
Biasanya, loncat pagar kerap dilakukan menjelang pemilihan umum (Pemilu) digelar. Ini dikarenakan setiap manuver politik yang dilakukan dapat memengaruhi jumlah dukungan yang diterima.
Manuver seperti ini juga sering dilakukan pada saat pelaksanaan Pemilu selesai dan para pejabat terpilih mulai mengisi kursi yang dimenangkan.
Dalam pelaksanaan pemilihan presiden (Pilpres) misalnya. Tak jarang pihak yang mengalami kekalahan, seperti parpol pengusung calon presiden, melakukan manuver politik dan berkoalisi dengan partai-partai pemenang.
Tujuannya, agar partai tersebut tetap memiliki pengaruh dalam merumuskan dan menetapkan sebuah kebijakan.
Selain itu, dengan merapat ke pihak pemenang, dukungan yang diterima partai tersebut juga akan tetap stabil.
Contoh manuver politik yang sedang hangat diperbincangkan saat ini adalah terpilihnya Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Pasalnya, anak sulung Presiden Jokowi itu merupakan kader partai PDI Perjuangan yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden, sekaligus rival dari Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang.
Selain itu ada juga beberapa contoh manuver politik yang sering terjadi di dunia politik, yaitu: