"Katanya aku disuruh menjauhi teman yang mementingkan diri sendiri sepertimu", jawab Leo.
Merasa bersalah, Toni meminta maaf kepada Leo.
Contoh Cerpen Singkat 10
Tetangga yang Baik Hati
Orientasi: Di sebuah komplek perumahan, ada seorang ibu rumah tangga bernama Ibu Sari.
Ibu Sari memiliki suami dan kedua anak yang masih kecil.
Di samping rumahnya, Ibu Sari memiliki tetangga yang juga berkeluarga kecil sepertinya.
Dia adalah Pak Eko yang masih memiliki anak kecil atau balita.
Rangkaian Peristiwa: Suatu pagi, Ibu Sari melihat mobil Pak Eko keluar rumah karena ada tugas luar kota yang tidak bisa ditinggalkannya.
Sementara itu, istri Pak Eko rupanya sedang sakit parah dan tidak bisa mengurus anaknya seorang diri.
Melihat anaknya yang tertinggal di rumah sendirian, Ibu Sari pun menawarkan diri untuk menjaga anak balita tersebut.
Komplikasi: Pak Eko sangat terharu dengan tawaran Ibu Sari dan menerima tawarannya.
Ibu Sari pun dengan senang hati menjaga anak Pak Eko dan merawatnya dengan baik.
Dia membawa anak itu tinggal bersama suami dan kedua anaknya selama Pak Eko bekerja.
Setelah beberapa hari, Pak Eko kembali dan bersyukur atas bantuan dari Ibu Sari selama ini.
Contoh Cerpen Singkat 11
Baik Luar Dalam
Di suatu siang yang cerah, terdapat dua orang gadis bernama Lisa dan Yeni yang sedang mengerjakan tugas sekolah di rumahnya Lisa. Mereka berdua mengerjakan tugas sekolah dengan serius dan suasananya pun menjadi sangat hening.
Lalu, datanglah teman Lisa yang bernama Rosi di depan rumahnya. Akan tetapi, Lisa sendiri seakan tak memperhatikan kehadiran Rosi tersebut.
“Lisa, itu di depan pintu ada Rosi yang sudah menunggu kamu, buruan temui dia, kasian sudah sejak tadi Rosi menunggu kita.” Ujar Yeni yang sedang mengerjakan tugas di rumah Lisa.
“Bi, tolong bilang ke Rosi yang ada di depan rumah jika aku sedang pergi atau bilang lagi tidur gitu ya.” Pinta Lisa kepada orang yang dipanggilnya Bibi, orang yang bekerja sebagai ART di rumahnya.
“Baik non, akan Bibi sampaikan.” Jawab si Bibi.
“Eh Lisa, kenapa kamu bersikap seperti itu kepada Rosi? Padahal kan Rosi pastinya sudah datang jauh-jauh untuk datang ke sini, kenapa malah kamu usir, gak enak kan. Kasian dia, dia juga anak yang baik kok Lis.” Ujar Yeni yang mencoba menasehati Lisa.
“Kamu itu gak paham sama Rosi apa Yen, dari luarnya memang dia tampak seperti orang yang baik, ramah dan juga manis. Akan tetapi, masa kamu hanya mengukur sifat dan sikap seseorang dengan semudah itu saja, Rosi itu sekadar tampak manis di luar, tetapi di dalamnya sangat pahit tahu.” Jawab Lisa dengan tatapan yang sinis.
“Loh, pahit gimana maksudnya Lis?” Balas Yeni yang masih merasa bingung dengan jawaban Lisa.
“Tahu gak sih kamu Yen, Rosi itu sering banget lho membicarakan keburukan orang lain. Bahkan, dia juga sering banget membicarakan keburukan temannya sendiri di belakangnya. Pokoknya bakal banyak banget deh kalo harus dijelasin.” Jawab Lisa dengan nada yang sinis.
“Rosi itu sangat berbeda dengan kamu, Yen. Meskipun kamu itu judes dan sering ceplas-ceplos kalau sedang ngobrol sama aku, tetapi setidaknya kamu memiliki hati yang tulus, Yen. Menurutku, kamu bukan tiper sahabat yang baik di luarnya saja, tetapi di dalamnya busuk. Dalam hubungan pertemanan, aku tak memerlukan penampilan luar dari seseorang, Yen” Jelas Lisa panjang lebar kepada Yeni.
Contoh Cerpen Singkat 12
Peri dan Penebang Pohon
Karya: Daniel Heriadi Samaia
Di sebuah hutan, terdapat seorang penebang pohon bernama arjit. Sehari-hari dia bekerja untuk menebang pohon, tapi setelah ditebang, arjit menanam tunas pohon yang baru sehingga pohon di hutan tetap terjaga.
Suatu hari, kapak arjit terjatuh di sungai, dia sangat panik, sebab kapak itu adalah warisan dari ayahnya.
Tiba-tiba datanglah seorang peri bernama Peri Giaa, dia melihat Arjit sedang panik lalu dia bertanya "Ada apa pak? kenapa kamu terlihat sedih?"
"Kapak warisan ayahku terjatuh di sungai! bagaimana aku bisa menebang pohon lagi?" jawab Arjit sambil terisak.
Lalu, Peri Giaa memperlihat sebuah kapak berlian dan bertanya "pak, apa ini kapakmu?" Arjit hanya menggelengkan kepalanya. Kemudian Peri Giaa memperlihatkan sebuah kapak emas dan bertanya lagi "apa ini kapakmu, pak?" "bukan, ini bukan punyaku?" jawab Arjit. Sekali lagi Peri Giaa memperlihatkan kapak tua dan usang, lalu bertanya "Pak, apa ini punyamu?" dengan semangat Arjit menjawab "Ya, ini punyaku.."
Lalu Peri Giaa memberikan ketiga kapak itu pada Arjit sambil berkata "karena kamu jujur, akan aku berikan ketiga kapak ini". "Wah, terima kasih Peri Giaa" ucap Arjit kegirangan.
Contoh Cerpen Singkat 13
Kegagalan Rubah
Suatu hari, seekor rubah menjadi sangat lapar saat dia pergi mencari makanan. Ia mencari-cari, mulai tempat yang tinggi hingga rendah. Namun, ia tidak dapat menemukan sesuatu yang bisa dimakan. Akhirnya, saat perutnya keroncongan, ia tersandung tembok petani.
Di bagian atas dinding, ia melihat anggur terbesar dan terlezat, yang baru pertama kali ia temukan dalam hidupnya.
Anggur itu memiliki warna ungu yang bersinar. Hal ini semakin menggugah nafsu makan sang rubah. Untuk mencapai buah anggur, rubah harus melompat tinggi di udara.
Saat melompat, ia membuka mulutnya agar bisa langsung mengonsumsi buah anggur. Sayangnya, ia malah meleset. Rubah mencoba lagi, tetapi gagal. Percobaannya ini sudah dilakukan berulang kali.
Akhirnya, rubah memutuskan untuk menyerah dan pulang ke rumah. Sambil berjalan, ia bergumam,
"Aku yakin anggur itu asam."
Contoh Cerpen Singkat 14
Pelajaran Paku dan Pagar
Pada suatu masa, ada seorang anak yang pemarah. Ia mudah sekali marah dan emosi. Saat ia marah, ia selalu mengucapkan kata-kata buruk yang terlintas di pikirannya. Hal tersebut membuat orang di sekitarnya menjadi sakit hati dan menjauhinya.
Mengetahui hal tersebut sang ayah berusaha mencari cara agar dapat menghilangkan kebiasaan anaknya yang pemarah tersebut.
Pada suatu hari, sang ayah memberikan sekantong berisi paku dan juga satu palu pada sang anak, "Anakku, apabila kamu marah kamu bisa menggunakan palu untuk menancapkan satu paku ini pada pagar belakang rumah", kata sang ayah.
Keesokan harinya, sang anak sangat marah dan tidak bisa dikendalikan hingga ia memaku semua pagar dengan seluruh paku yang ada di kantongnya hingga sudah tidak tersisa lagi. Karena tahu pakunya habis, sang anak mengadukannya pada ayahnya. Kemudian sang ayah berkata, "karena pakunya sudah habis, sekarang pada saat kamu marah kamu bisa mencabuti seluruh paku ini hingga tidak ada yang tersisa".
Keesokannya lagi, sang anak marah lagi dengan emosi yang meluap-luap ia mencabuti paku yang tertancap di pagar belakang rumahnya hingga bersih tak bersisa. Melihat hal tersebut, sang ayah menghampiri sang anak sembari berkata.
"Anakku apa yang kamu lakukan sudah bagus, sekarang cobalah kau tengok lubang bekas paku yang ada pada pagar, lubang itu tidak akan pernah hilang meskipun dilapisi dengan cat. Seperti itu juga perkataan, apabila kau menyakiti hati seseorang maka sebaik apa pun kau meminta maaf, orang tersebut tidak akan mungkin melupakannya."
Contoh Cerpen Singkat 15
Hafalan Alex
“Pancasila, Satu ketuhanan yang maha Esa. Dua, Kemanusiaan bagi seluruh rakyat Indonesia,”
Suara lantang Alex ditertawakan dan diteriaki oleh semua murid di kelas. Lantaran, ia salah ketika menyebutkan sila kedua yang tercantum dalam Pancasila. Bu Yati selaku guru kelas 4 SD pun menggelengkan kepala, tetapi sambil tersenyum.
Materi mengenai Pancasila telah dijelaskan sejak dua minggu yang lalu. Akan tetapi, Alex masih belum juga hafal. Padahal, semua teman yang lain semuanya sudah berhasil menghafalkan Pancasila.
“Tidak apa-apa, Alex. Kamu hafalkan lagi ya. Sekarang kamu boleh duduk di bangkumu” Bu Yati berbicara dengan lembut.
Alex tidak bergeming. Ia tetap berada di depan kelas, tepatnya di samping meja Bu Yati. “Akan tetapi, Bu, berarti aku bukan warga negara yang baik dong? Aku kan nggak hafal Pancasila?”
Bu Yati pun tersenyum kembali, lalu ia berbicara serta memberikan penjelasan.
“Orang yang hafal Pancasila belum tentu dapat mengamalkannya dengan baik dan benar. Warga negara yang baik, tak sekadar mampu menghafal, tetapi juga mengamalkan nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila dengan baik dan benar. Contohnya, bisa aja Mamar sudah berhasil menghafal Pancasila, tetapi dia masih malas beribadah dan senang berbohong. Nah, hal seperti itu yang tidak mencerminkan nilai Pancasila dari sila yang pertama.”
Alex mengangguk sebagai tanda paham, lalu teman-teman sekelasnya pun turut mengangguk. Lantas, semua murid pun kembali ke tempat duduk untuk mengikuti pelajaran hingga waktu belajar selesai.
Saat jam sekolah telah usai, Alex mengajak Mamat untuk segera keluar kelas. Mereka tidak buru-buru pulang, tetapi pergi ke mushola sekolah untuk menunaikan ibadah sholat dzuhur. Bu Yati yang melihat mereka dari kejauhan pun tersenyum dengan penuh rasa bangga.
Contoh Cerpen Singkat 16
Orientasi: Edwin ialah anak pertama dari keluarga di mana ada tiga bersaudara. Edwin mempunyai adik laki-laki berumur 15 tahun dan adik bungsu perempuan berumur 10 tahun.
Sekarang ini Edwin sudah berumur 20 tahun dan sudah sepantasnya untuk kuliah atau bekerja. Akan tetapi, Edwin tidak menempuh bangku perkuliahan maupun meniti karier.
Rangkaian Peristiwa: Edwin pernah mempunyai keinginan untuk kuliah akan tetapi gagal lolos SNBP maupun SNBT. Jika memutuskan untuk menempuh jalur mandiri akan terasa memberatkan keuangan keluarganya.
Sehingga Edwin memutuskan untuk bekerja sama dahulu. Meskipun saat ini belum mendapatkan pekerjaan, Edwin bukan sosok pemalas. Ia rajin membantu pekerjaan orang tuanya berjualan di pasar.
Komplikasi: Terkadang Edwin merasa ketika sedang membantu orang tua di pasar lantas bertemu dengan teman-temannya. Teman-temannya kebanyakan bekerja atau kuliah sementara Edwin tidak melakukan keduanya.
Resolusi: Karena kesungguhan Edwin dalam membantu usaha orang tuanya di pasar, pelanggan semakin berdatangan. Toko sayuran milik orang tua Edwin semakin sukses. Sehingga Edwin bisa menabung untuk biaya kuliah.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: 4 Contoh Cerpen Singkat Terbaik Beserta Unsur Intrinsiknya, Lengkap!