Surabaya, Sonora.ID - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyatakan, kemajuan pembangunan desa tercapai berkat akurasi data, monitoring dan implementasi yang disampaikan pendamping desa.
Data tersebut berdasarkan masalah dan kebutuhan warga desa di lapangan.
Keberhasilan itu ditunjukkan dengan data pembangunan desa secara keseluruhan sepanjang tahun 2014-2023, di mana Desa Mandiri bertambah 11.282 desa, yakni dari 174 desa menjadi 11.456 desa.
Dengan demikian, data pembangunan desa hari ini jauh berbeda, bahkan melampaui dari pada awal tahun 2014.
"Tepat pada titik inilah peran tenaga pendamping profesional (TPP) bermakna. Kiprahnya di lapangan turut menentukan implementasi, setiap kebijakan yang diterbitkan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi," ujar menteri yang akrab Gus Halim ini saat membuka Peningkatan Kapasitas Tenaga Pendamping Profesional Program P3PD Tahun Anggaran 2023 Provinsi Jawa Timur di Graha UNESA Surabaya, Minggu (12/11/2023).
Baca Juga: Sekjen Taufik: Konferensi Asia Pasifik Pariwisata 4.0 jadi Pendorong Perubahan dalam Pembangunan
Lebih jauh, Gus Halim menjelaskan bahwa peranan strategis pendamping desa akan semakin besar dan luas, sejalan dengan pesatnya pengembangan industri ekonomi lokal yang berdampak langsung pada peningkatan taraf hidup masyarakat secara berkelanjutan.
Di samping itu, rumusan APB Desa 2023 menunjukkan, rata-rata jumlah kegiatan pembangunan di Desa Sangat Tertinggal hanya 18 jenis.
Sementara pada Desa Mandiri, rata-rata tercakup 39 jenis kegiatan pembangunan.