Merpati jantan itu menjawab bahwa Sri Rama tidak dapat menjaga istrinya seperti dia yang memiliki empat istri sekaligus. Jawaban burung itu membuat Sri Rama marah dan mengutuknya.
Kemudian dia melanjutkan kembali perjalanannya. Di tepian danau Sri Rama bertemu dengan seekor burung bangau yang sedang minum.
Sri Rama bertanya pada burung Bangau mengenai Dewi Sita. Burung itu menjawab bahwa dia melihat seorang wanita dibawa oleh Maharaja Rahwana.
(Evaluasi)
Mendengar hal tersebut Sri Rama berterima kasih pada burung bangau. Dia mendoakan baginya agar mendapat leher yang panjang.
Singkat cerita kemudian Sri Rama meneruskan perjalanan. Ketika menyusuri hulu sungai didapatinya seekor burung besar bernama Jentayu. Dia tersungkur setelah bertarung dengan Maharaja Rahwana.
Kemudian burung tersebut menyerahkan cincin yang dilontarkan oleh Dewi Sita dan Sri Rama mengenalinya. Hingga seketika burung itu mati karena kalah dalam pertarungan.
(Resolusi)
Sri Rama kemudian memerintahkan Laksamana untuk mengumpulkan kayu. Kemudian jasad Jentayu diletakan di atas kayu tersebut dan dibakar. Keduanya kemudian melanjutkan perjalanan.
Baca Juga: Contoh Hikayat Hang Tuah, Beserta Pesan yang Bisa Dipelajari!
Contoh 4 Abu Nawas dan Botol Ajaib (Arab)
(Abstraksi)
Tidak ada henti-hentinya Baginda di Istana menjebak Abu Nawas dengan memberikan tugas yang aneh-aneh. Hingga suatu hari pemuda itu dipanggil kembali ke Istana.
(Orientasi)
Di Istana baginda menyampaikan bahwa dia sedang mengalami gangguan perut dan mendapat serangan angin. Sehingga baginda memerintahkan Abu Nawas untuk menangkap angin.
(Komplikasi)
Abu Nawas merasa kebingungan bagaimana caranya membuktikan yang ditangkap adalah angin. Sebab wujud angin tidak terlihat karena tidak memiliki warna maupun rupa.
Pemuda itu kembali ke rumah dengan membawa tugas yang diberikan selama tiga hari itu. Setelah dua hari berlalu, Abu Nawas tidak kunjung menemukan ide.
(Evaluasi)
Hingga akhirnya dia mendapatkan inspirasi dari cerita Aladin dan lampu wasiat. Abu Nawas berfikir bahwa jin tidak terlihat.
Setelah mendapatkan ide tersebut dia mulai mempersiapkan segala sesuatunya.
Baca Juga: Contoh Hikayat Indera Bangsawan Lengkap dengan Unsur dan Nilai
Contoh 5 Kisah Putri Tujuh
(Abstraksi)
Dikisahkan sebuah kerajaan bernama Seri Bunga Tanjung dipimpin oleh seorang ratu bernama Cik Sima. Memiliki tujuh anak perempuan yang cantik dengan sebutna Putri Tujuh.
Salah satu anaknya bernama Mayang Sari. Dia merupakan putri bungsu yang tercantik dari ke enam saudara lainnya. Putri ini dikenal juga dengan nama Mayang Mengurai.
(Orientasi)
Suatu hari, ke tujuh putri Cik Sima ini mandi di Lubuk Umai. Akan tetapi, tidak menyadari disana terdapat Pangeran Empang Kuala yang mengintip mereka di balik semak-semak.
(Komplikasi)
Sang Pangeran pun terpesona oleh kecantikan Putri Mayang Sari hingga bergumam “Gadis cantik di lubuk umai, umai, d’umai”. Sehingga pangeran mengirim utusan untuk meminang sang putri.
Namun, berdasarkan adat jika datang pinangan maka saudara tertua yang harus menerimanya. Karena merasa tertolak, akhirnya Pangeran Empang Kuala mengirimkan pasukan perang.
Peperangan pun tidak dapat dielakan. Pertarungan bahkan berlangsung selama 4 bulan hingga banyak menewaskan pasukan Raja Empang Kuala sehingga pasukannya ditarik kembali.
(Evaluasi)
Mengetahui hal tersebut, Ratu Cik Sima merasa tenang. Kemudian dia berlari ke hutan ke tempat Tujuh Putri disembunyikan. Ternyata ketujuh anaknya telah meninggal karena kelaparan.
(Resolusi)
Dari kisah tersebut masyarakat percaya bahwa nama dumai berasal dari kata d’umai. Seperti yang dikatakan oleh Pangeran Empang Kuala.
Baca Juga: Contoh Hikayat Si Miskin Lengkap dengan Unsur dan Nilai-Nilainya