Makassar, Sonora.ID - Pengusaha bisnis cuci pakaian, penatu atau laundry di Kota Makassar mengalami kerugian akibat pemadaman listrik bergilir.
Seperti dirasakan Riski, pengusaha laundry yang beralamat di kompleks wesabe, kecamatan tamalanrea.
Dia mengatakan, omset atau pendapatan menurun hingga 70 persen lebih sejak PLN memberlakukan pemadaman listrik bergilir.
Riski mengaku, listrik padam dengan durasi 4 sampai 6 jam setiap hari. Selama itu, operasional laundry terganggu.
"Tidak bisa jalan mesin cuci dan pengering," ujarnya saat ditemui, Senin (13/11/2023).
Baca Juga: FMS Makassar Latih Warga Terdampak Tuberkulosis, Buat Syal Metode Eco Print
Oleh karenanya, ia khawatir mengambil pelanggan karena membuat mereka kecewa. Menyusul cucian tidak bisa diselesaikan dalam waktu yang cepat.
Dia mengungkap gerai laundry yang dimilikinya bisa meraih pendapatan Rp1,5 juta sehari. Namun setelah padamnya listrik, hanya mendapat Rp500 ribu.
"Biasanya kita mencuci sampai satu ton, jelas terganggu. Harusnya selesai satu hari karena layanan ekspres, ini bisa sampai 3 hari," jelasnya.
Turunnya omset juga berdampak pada jumlah karyawan seiring telah dirumahkan. Pasalnya tidak mampu membayar gaji dengan kondisi omset yang menurun signifikan.
Riski berharap PLN memberikan solusi atas kerugian bisnisnya. Terlebih, pemadaman listrik bergilir ini sudah berlangsung selama dua bulan lebih.
Dia mengaku khawatir jika berlangsung lama, akan kehilangan banyak pelangan dan bisnisnya bisa bangkrut.
"Saya mau ada solusinya PLN, kalau listrik padam kita ini tidak ada kerjanya," tutupnya.