Resolusi merupakan bagian dari hikayat yang memuat berbagai jenis solusi dari masalah tertentu yang dialami oleh karakter atau tokoh di dalam cerita.
Umumnya, resolusi bisa ditampilkan dari pemikiran yang dimiliki penulisnya.
Bagian resolusi ini disajikan oleh penulisnya dan dapat dijadikan nilai-nilai yang digunakan atau ditiru dalam kehidupan sehari-hari.
-Koda
Koda merupakan bagian akhir dari teks hikayat yang berisi tentang kesimpulan. Struktur hikayat ini mengandung hikmah yang bisa bermanfaat bagi para pembacanya.
Melalui koda, maka poin penting dari sebuah cerita bisa dipahami dengan mudah oleh pembaca.
Baca Juga: Ciri-Ciri Teks Hikayat, Lengkap dengan Pengertian dan Tujuan
Kisah Sri Rama (India)
(Abstraksi)
Pada suatu hari, Sri Rama bersama Laksamana melakukan perjalanan mencari Dewi Sita. Mereka menyusuri hutan belantara namun tidak kunjung menemukan hasil.
(Orientasi)
Di perjalanan Sri Rama bertemu dengan seekor burung merpati jantan dan empat ekor merpati betina. Kemudian dia bertanya pada merpati jantan tentang keberadaan Dewi Sita.
Komplikasi)
Merpati jantan itu menjawab bahwa Sri Rama tidak dapat menjaga istrinya seperti dia yang memiliki empat istri sekaligus. Jawaban burung itu membuat Sri Rama marah dan mengutuknya.
Kemudian dia melanjutkan kembali perjalanannya. Di tepian danau Sri Rama bertemu dengan seekor burung bangau yang sedang minum.
Sri Rama bertanya pada burung Bangau mengenai Dewi Sita. Burung itu menjawab bahwa dia melihat seorang wanita dibawa oleh Maharaja Rahwana.
(Evaluasi)
Mendengar hal tersebut Sri Rama berterima kasih pada burung bangau. Dia mendoakan baginya agar mendapat leher yang panjang.
Singkat cerita kemudian Sri Rama meneruskan perjalanan. Ketika menyusuri hulu sungai didapatinya seekor burung besar bernama Jentayu. Dia tersungkur setelah bertarung dengan Maharaja Rahwana.
Kemudian burung tersebut menyerahkan cincin yang dilontarkan oleh Dewi Sita dan Sri Rama mengenalinya. Hingga seketika burung itu mati karena kalah dalam pertarungan.
(Resolusi)
Sri Rama kemudian memerintahkan Laksamana untuk mengumpulkan kayu. Kemudian jasad Jentayu diletakan di atas kayu tersebut dan dibakar. Keduanya kemudian melanjutkan perjalanan.