Samarinda, Sonora.ID - Di Kecamatan Loa Kulu, Kukar, terdapat 100 hektare lahan pertanian yang belum dimanfaatkan oleh masyarakat.
Hal ini dikritik oleh Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun, saat melakukan reses di lokasi tersebut.
Menurut Samsun, alasan utama mengapa lahan pertanian itu belum tergarap adalah karena tidak adanya irigasi yang memadai.
Ia mengatakan, tanpa irigasi, lahan pertanian itu tidak bisa ditanami padi atau tanaman lain.
“Ini sangat ironis. Di saat produksi hasil pertanian Kaltim terus menurun, masih ada lahan pertanian yang terbengkalai,” kata Samsun.
Baca Juga: Longsor di Jalan Sultan Sulaiman Tak Kunjung Ditangani, DPRD Kaltim Kritik PUPR
Samsun juga menyebut, faktor lain yang menghambat penggarapan lahan pertanian adalah ketersediaan pupuk.
Ia mengatakan, banyak petani yang takut menanam padi karena khawatir gagal panen dan rugi akibat kurangnya pupuk.
Samsun menilai, lahan pertanian di Kaltim semakin menyusut karena alih fungsi lahan.
Ia mengatakan, misi Kaltim swasembada beras hanyalah wacana belaka karena tidak ada program yang jelas dari pemerintah.
Samsun mengusulkan, agar pemerintah memberikan perhatian dan prioritas lebih kepada daerah-daerah yang menjadi lumbung padi dan komoditi pertanian lain.
Baca Juga: DPRD Kaltim Minta Pemerintah Pusat Segera Perbaiki Jalan Rusak
Ia berharap, pemerintah dapat memberikan dukungan berupa irigasi dan pupuk kepada para petani.
“Petani juga manusia yang punya kebutuhan hidup sehari-hari. Kalau hasil pertanian tidak maksimal, mereka bisa beralih profesi. Ini akan merugikan daerah dan negara,” ujarnya. (adv)