Pontianak, Sonora.ID - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Barat melaksanakan Rapat Sinkronisasi Program Kegiatan Pusat dan Daerah Tahun 2023, dengan tema "Sinkronisasi Program Kegiatan Pusat dan daerah Dalam Menunjang Konektivitas Ibu Kota Negara Tahun Anggaran 2025", di hotel Orchardz Gajahmada, Kamis (16/11/2023).
Kegiatan ini dalam rangka Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Barat melaksanakan sinkronisasi dalam persiapan sebagai daerah penyangga dengan hadirnya IKN baru.
"Dushub dalam hal ini melakukan program sinkron dengan pusat seperti terutama transportasi darat, laut, udara, semoga ke depannya membuat Kalbar siap dalam mendukung terbentuknya Ibu Kota Negara baru," ungkap Pj Sekda Kalbar, Muhammad Bari, di sela acara.
Dia juga mengatakan salah satu prioritas Pemprov Kalbar adalah mengenai status Bandara Supadio dari Internasional ke domestik dimana harusnya tidak ada lagi.
"Kemudian Flight antar Kalimantan tidak lagi transit ke Jakarta dulu," ujarnya.
Baca Juga: Festival Buah dan Florikultura Kalbar 2023, Perkenalkan Buah -buahan Eksotik
Terus lanjutnya, ada alternatif kendaraan lain seperti kereta api tentu akan membuka peluang pertumbuhan ekonomi Kalbar makin cepat dan akan disinkronkan.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Barat, Antonius Rawing mengatakan masih banyak PR untuk menyambut operasional dari IKN terkait konektivitas laut, udara, sungai, dan darat.
Dia menyampaikan pesan ke pusat supaya ada sinkronisasi pembangunan program pembangunan konektivitas antar daerah baik itu program Kab/kota/provinsi maupun yang bisa dititipkan dalam APBN.
"Sehingga jalan darat baik jalan tol, bahkan kelancaran lalu lintas udara supaya benar - benar kalbar ini salah satu dari 5 provinsi yang bisa jadi supporting utama beroperasinya IKN nanti di Penajam paser utara," ungkapnya.
Dia berujar memang konektivitas merupakan kebutuhan yang sudah tidak bisa ditawar - tawar mulai dari mesin pelengkap perencanaan sampai kepada implementasi pelaksanaanya nanti.
"Hari ini kita mensinkronkan yang mana program prioritas kab/kota, mana yang boleh menjadi program provinsi, dan mana yang kita sama - sama usulkan menjadi program nasional masuk lewat APBN," ujarnya.
Baca Juga: Upaya Tekan Inflasi Dengan Gerakan Pasar Murah
Sementara dari pemerintah pusat menginginkan konektivitas udara dan konektivitas darat karena kalau darat ini terkait terhubungnya ibu kota provinsi ke Ibu Kota Negara melalui jalan nasional.
"Begitu juga dengan konektivitas sungai tidak boleh ketinggalan, transportasi laut, udara, dan pelabuhan penyebrangan. Itu yang nanti akan kita bahas dengan pemerintah pusat," ucapnya.