Makassar, Sonora.ID - Forum Multi Sektor (FMS) Percepatan Eliminasi Tuberkulosis Makassar melatih puluhan jurnalis.
Hal ini untuk sosialisasi penulisan untuk mendukung langkah pencegahan terhadap penyakit tuberkulosis (TB) atau TBC. Seperti yang berlangsung di Hotel Aston, Kamis (23/11/2023).
Tim FMS Eliminasi TBC sekaligus pengelola program TBC Dinas Kesehatan Kota Makassar, Sierli Natar mengatakan, sosialisasi ini penting mengingat Makassar termasuk daerah tertinggi penyakit yang ditularkan lewat udara tersebut.
Tercatat sebanyak 5.444 kasus dari estimasi 14 ribu lebih dari Januari sampai September 2023.
Dia menjelaskan, keterlibatan media penting untuk mengedukasi masyarakat, terutama dalam penguatan publikasi pemberitaan terkait isu tuberculosis.
"TBC merupakan penyakit menular langsung manusia ke manusia, bisa menyerang paru dan organ dan bagian tubuh lainnya seperti tulang kalenjar, kulit dan lainnya,"
Sementara Tim FMS bidang Komunitas dari Yayasan KNCV Indonesia, dr Fenni menambahkan, FMS dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 67 tahun 2021 tentang penanggulangan tuberkulosis. Menyusul kasus TB di Indonesia, masuk dalam kategori tertinggi secara global.
"Jadi Indonesia masuk peringkat dua dunia, estimasi sebanyak 1.060.000 kasus tahun 2023, itu naik dibanding tahun 2021 hanya 989.000 kasus," katanya.
Baca Juga: Buka Rakor di Makassar, Heddy Lugito: Jangan Sampai KPU dan Bawaslu Bersilang Pendapat
Dia menjelaskan faktor penyebab TBC seperti merokok, kekurangan nutrisi, hiv, diabetes dan penyalahgunaan alkohol. Kemudian gejala seperti batuk berdahak, sesak napas dan nyeri dada, badan lemas, nafsu maka berkurang, demam meriang berkepanjangan, berat badan menurun dan berkeringat malam hari tanpa berkegiatan.