“Peralihan dari musim kemarau ke penghujan salah satunya wilayah PPU,”  jelasnya, Sabtu (18/11/2023).

 

Dirinya menyebutkan, pada Oktober lalu pihak BPBD bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan telah membuat rencana kontingensi untuk penanganan banjir.

 

“Kita juga melibatkan seluruh stakeholder untuk bersama – sama menyusun dokumen rencana kontingensi,” ujarnya.

 

 

Kontingensi dalam penyesuaian dan pengendalian terhadap lingkungan berupa “gaiden” apabila terjadi bencana banjir dengan rancana mitigasi dalam bentuk dokumentasi.

 

“Dalam mitigasi tersebut, kita sudah mempersiapkan apa – apa saja yang harus dilakukan,” jelasnya.

 

Menurutnya, hal tersebut bukan hanya untuk mengantisipasi masalah banjir. Tetapi juga untuk bencana lainnya seperti tanah longsor.

 

Di dalam dukumen tersebut sudah terdapat pula mitigasi – mitigasinya.

 

Diakuinya, beberapa waktu yang lalu, pj bupati PPU telah menghimbau kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dan masyarakat untuk bisa membersihkan lingkungannya.

“Seperti membersihkan sumbatan – sumbatan saluran air agar tidak menjadi penyumbatan yang berpotensi menimbulkan banjir,” paparnya.

Dirinya juga menghimbau, berdasarkan informasi dari BMKG Stasiun Balikpapan. Didasarian ke II Oktober ke November, terdapat hujan namun dengan intensitas yang sedang.

“Kemungkinan di dasarian ke II November  ke Desember, di situ ada peningkatan curah hujan,” pungkasnya.

 

Baca Juga: Support Tes Urine Berkala, Wahid: Kalau Perlu Sekretariat di Dewan Diperlakukan Sama