Foto Istimewa : Anggota Komisi 2 DPRD Provinsi Kaltim Sapto Setyo Pramono saat melakukan sosialisasi di kawasan Loa Janan Samarinda. (
)
Samarinda, Sonora.ID - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur, Anggota Komisi II Sapto Setyo Pramono menggelar sosialisasi wawasan kebangsaan (Soswasbang) ke-7 di Jalan Soekarno Hatta RT 23, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Sabtu (25/11/2023).
Kegiatan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan ini merupakan agenda rutin DPRD Provinsi Kaltim, dalam rangka mengingatkan kembali tentang nilai-nilai luhur Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bhineka tunggal ika.
“Wawasan kebangsaan itu mulai luntur ya. Tetapi memang sudah banyak ditinggalkan, terutama anak-anak muda millenial ataupun generasi Z” kata Sapto.
Legislator Fraksi Golkar ini juga menyampaikan bahwa kalau tidak ditanamkan dari sekarang tentang wawasan kebangsaan, dimulai dari Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika, maka akan mudah terpecah belah.
“Contohnya seperti pada pemilihan presiden tahun 2019 yang terjadi disparitas. Sangat luar biasa dampaknya, kita ini sangat mudah dan rentan untuk terpengaruh, maka dengan adanya wawasan kebangsaan bisa menjadi pedoman buat kita,” katanya.
Politikus daerah pemilihan (Dapil) Kota Samarinda ini mengatakan provokasi adalah bagian dari kelompok-kelompok yang menginginkan perpecahan masyarakat Kalimantan Timur, tidak ingin adanya kedamaian dan kesejahteraan.
“Ini sangat berbahaya sekali, jangan sampai kita terprovokasi khususnya kalimantan timur, maka dari itu kita tanamkan bahwa cikal bakal pemuda indonesia adalah empat pilar yaitu pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhineka tunggal ika,” katanya.
Lebih lanjut Sapto berpesan, bahwa masyarakat harus bisa bertoleransi, menjaga keberagaman karena kita itu satu yaitu anak bangsa, kita yang harus menjaga keutuhan NKRI.