Diketahui, Stadion Palaran yang menghabiskan anggaran 800 miliar rupiah itu difungsikan pada tahun 2008 lalu saat Pekan Olahraga Nasional (PON). Namun, kini tidak lagi digunakan.
Ia menyayangkan aset tersebut karena tidak dikelola dengan baik. Padahal jika itu dikelola, maka akan menimbulkan pendapatan daerah yang besar.
“Stadion Palaran yang dipakai beberapa tahun lalu. 2008 saat ada PON. Tapi sekarang malah tidak kelihatan berarti,” Kata Saefuddin Zuhri.
Melihat kegagalan dalam pengelolaan aset tersebut, ia mendorong agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim segera memberikan perhatian dan berupaya agar stadion itu difungsikan.
“DPRD sudah lama membicarakan soal ini. Tapi mungkin ada prosesnya. Itu pun ya harus selalu dikawal supaya Pemprov dan pihak terkait itu lebih cepat lagi aksinya,” Ujarnya.
Politisi NasDem tersebut berharap, agar seluruh masyarakat Kaltim tetap memberikan dukungan kepada pemerintah agar masalah pembangunan di masing-masing sektor dapat berfungsi dengan baik.
“Mari kita bekerjasama untuk menjadikan Kaltim sebagai wilayah yang maju dan sejahtera dan intinya kita dukung pembangunan untuk kesejahteraan semuanya,” Jelasnya.