Makassar, Sonora.ID - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) menyalurkan bantuan penanganan anak stunting di Kabupaten Takalar. Bantuan tersebut berasal dari penggalangan dana (fund raising) yang dilakukan oleh seluruh pekerja dan managemen PT Pelindo.
Direktur SDM dan Umum Pelindo, Ihsanuddin Usman, dalam sambutannya mengatakan, kegiatan donasi itu merupakan inisiasi Mutiara Pelindo bekersama dengan Serikat Pekerja Pelabuhan Indonesia (SPPI) Bersatu. Adapun fund raising dimulai saat Pelindo resmi merger dua tahun lalu. Hasilnya, donasi yang terkumpul mencapai Rp 810 juta.
"Ini inisiatif yang baik dari Mutiara Pelindo dan SPPI Bersatu untuk mengumpulkan donasi dari para pekerja dan managemen PT Pelindo. Syukur Alhamdulillah kegiatan ini bisa mengumpulkan 810 juta Rupiah donasi yang diberikan para pekerja dan managemen," ujar Ihsanuddin di Kantor Pelindo, Rabu (29/11/2023).
Pihaknya pun mendorong kegiatan donasi tersebut terus berlanjut. Menurutnya, donasi merupakan perwujudan rasa syukur. Untuk itu, pihaknya akan membangun budaya bersyukur melalui pemberian bantuan kepada yang benar-benar berhak dalam hal ini anak stunting.
"Stunting ini tidak bisa selesai oleh pemerintah saja. Itu juga jadi tanggung jawab kita masyarakat. Pelindo sebagai BUMN harus punya tanggung jawab mengentaskan stunting di wilayahnya," ucapnya.
Sementara, Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, Shodiqin, menyampaikan terima kasih kepada Pelindo karena mendukung pihaknya melaksanakan tugas sebagai ketua pelaksana percepatan penurunan stunting. Ia mengatakan, penanganan stunting perlu dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan. Seperti terhambatnya tumbuh kembang anak.
Baca Juga: Aplikasi Dasi Penting Perkuat Intervensi Penurunan Stunting di Sulsel
"Stunting mempengaruhi perkembangan otak sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal. Hal ini beresiko menurunkan produtivitas mereka pada saat dewasa nanti. Stunting juga menjadikan anak lebih rentan terhadap penyakit," ujar Shodiqin.
Ia menyebut, prevalensi stunting Sulawesi Selatan dari tahun ke tahun cenderung menurun, namun relatif kecil. Berdasarkan hasil SSGBI tahun 2019 sebesar 30,59 persen mengalami penurunan pada tahun 2021 sebesar 3,19 persen menjadi 27,4 persen. Kemudian pada 2022, turun 0,2 persen menjadi 27,2 persen.
Takalar sendiri, kata Shodiqin, termasuk daerah di Sulsel dengan angka pravelensi stunting cukup tinggi yakni mencapai 31 persen. "Angka itu di atas rata-rata nasional bahkan Sulsel. Pelindo memberikan bantuan penanganan stunting untuk Kabupaten takalar sangat tepat," sebutnya.
Lebih jauh ia berharap, upaya-upaya yang ditempuh ini bisa memberikan dampak terhadap penurunan Stunting guna mengejar target 14 persen pada tahun 2024.
Sebagai informasi,dari total fund raising yang terkumpul itu, penanganan stunting di Takalar dialokasikan sebesar Rp 150 juta untuk 16 anak. Kemudian untuk Jayapura sebesar Rp250 juta untuk 16 anak. Sisanya, dialokasikan untuk beasiswa anak-anak tenaga alih daya Pelindo.