Makassar, Sonora.ID - Di pedalaman desa yang terdampak fenomena El Nino, terdapat kisah luar biasa tentang perubahan yang menginspirasi.
Winarno Petani di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan awalnya mengaku khawatir kehilangan sumber penghidupannya dalam menghadapi musim kemarau panjang.
Kini menyaksikan keajaiban produktivitas berkat Program Makmur. Iswanto memiliki lahan pertanian di daerah yang sering kali dilanda kekeringan, sehingga memaksa petani setempat untuk bersusah payah mencari pupuk dan permodalan. Namun, semuanya berubah ketika Program Makmur diperkenalkan.
"Sebelumnya, mendapatkan pupuk itu seperti petualangan. Sekarang, dengan Program Makmur, pupuk dapat kita dapatkan dengan mudah dan lebih cepat," ujar Iswanto, belum lama ini.
Dia mengaku program ini membuka jalur distribusi yang efisien dan memastikan bahwa petani sepertinya tidak lagi harus berkeliling ke berbagai tempat untuk mendapatkan pupuk yang mereka butuhkan. Ini bukan hanya menghemat waktu, tetapi juga meningkatkan efisiensi dalam penggunaan pupuk, sehingga lahan menjadi lebih produktif.
Bukan sebatas penyediaan pupuk, Iswanto juga menceritakan bagaimana dia dan petani lainnya mendapat pendampingan dan bantuan permodalan yang sangat dibutuhkan.
Dengan bantuan permodalan ini, petani dapat mengembangkan usaha mereka, meningkatkan produksi, dan bahkan berinvestasi dalam teknologi pertanian yang lebih canggih.
"Saya juga mengenal lebih jauh bagaimana dengan permodalan perbankan yang masuk melalui KUR, saya sudah mengikuti program ini dari awal tahun 2022 sampai sekarang dan saya merasakan produktivitas meningkat maka otomatis kesejahteraan keluarga saya meningkat, meskipun pupuk yang saya gunakan pupuk nonsubsidi,” tambah Iswanto dengan senyuman.
Baca Juga: Gunakan Kultur Jaringan, Unhas Produksi Jutaan Bibit Pisang Cavendish
Sementara Daud, penyuluh pertanian lapangan (PPL) setempat menyampaikan banyak dampak positif mengenai program tersebut. Olehnya, meminta kepada manajemen Pupuk Indonesia untuk memperluas Program Makmur melalui demonstration plot (demplot) khususnya pada lahan pertanian di Sulawesi Selatan.
“Saya tertarik dengan Program Makmur, baiknya setiap kecamatan bisa disosialisasikan, karena rata-rata petani kami sudah menggunakan pupuk nonsubsidi, sehingga kami merasa Program Makmur bisa membantu,” kata Daud.
Menanggapi itu, Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menjelaskan program makmur diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan bertujuan untuk membantu petani dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan.
Fokus program yaitu penciptaan suatu ekosistem pertanian dari hulu ke hilir. Mulai dari akses permodalan, perlindungan risiko pertanian. Selanjutnya adanya pendampingan, penerapan teknologi kepada petani, seperti uji tanah sebelum budidaya, rekomendasi pemupukan, serta penggunaan aplikasi dan survei lahan.
Dia juga mengapresiasi para petani di Sulawesi Selatan yang telah mengikuti Program Makmur. Diketahui, 2021 merupakan tahun pertama Pupuk Indonesia mulai merealisasikan program tersebut.
“Saya sangat senang bisa bertemu dengan bapak dan adik-adik petani yang bergabung dalam Makmur. Kehadiran kami melalui Program Makmur ini merupakan upaya kami ingin berpartisipasi meningkatkan produktivitas, mudah-mudahan program ini berhasil dan semoga bapak petani semua menjadi lebih makmur, keluarganya juga makin sejahtera. Karena kalau petaninya makmur, maka Indonesia juga makmur,” ungkap Rahmad.
Kisah sukses Pak Iswanto adalah cerminan dari dampak positif yang dapat dihasilkan oleh Program Makmur. Dengan semangat baru dan ketahanan yang ditingkatkan, para petani saat ini memiliki harapan untuk masa depan yang lebih baik. Program Makmur tidak hanya membantu mereka mengatasi tantangan El Nino, tetapi juga memberikan landasan yang kokoh untuk pertumbuhan berkelanjutan di tengah ketidakpastian iklim.