Deputi Kepala Perwakilan BI Jabar Bambang Pramono (iket kuning) saat jumpa pers usai PTBI 2023 di Kantor BI Jabar, Rabu (29/11/2023)/Gun (
)
Bandung, Sonora.ID - Dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Provinsi Jawa Barat (Jabar) 2023 yang digelar semalam di BI Jabar, disampaikan mengenai meningkatnya perekonomian Jabar pada Triwulan III 2023 yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,57%,
Deputi Kepala BI Jabar Bambang Pramono menyampaikan, pertumbuhan ekonomi ini turut didukung dengan stabilitas harga di Jabar yang sejalan dengan realisasi inflasi Oktober 2023 yang tercatat rendah sebesar 2,58% (yoy).
"Atas capaian ini, Bank Indonesia memprakirakan ekonomi Jabar pada tahun 2023 akan tumbuh positif di kisaran 4,7% sampai 5,5%, dengan rentang inflasi yang berada dalam sasaran sebesar 3%±1%," kata Bambang dalam jumpa pers usai acara PTBI di Kantor BI Jabar, Jl. Braga Bandung, Rabu (29/11/2023).
"Pencapaian positif ini karena hasil kerja keras seluruh stakeholders di Jabar khususnya Pemerintah Daerah, akademisi, pelaku usaha, media massa dalam mewujudkan bergeraknya roda perekonomian Jabar," ungkap Bambang.
Bambang menjelaskan, memasuki tahun 2024, perekonomian global masih menghadapi sejumlah tantangan. Ketegangan geopolitik yang masih berlanjut, suku bunga global yang berada di level yang tinggi disertai dengan kebijakan moneter, berpotensi menimbulkan ketidakpastian ekonomi.
"Beberapa tantangan struktural seperti gejolak harga pangan, utamanya beras, hingga belum meratanya realisasi investasi membayangi kinerja pertumbuhan ekonomi Jabar," jelas Bambang.
Untuk mengantisipasi dampak berbagai tantangan itu, lanjut Bambang, sinergi dan kolaborasi dalam memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi menjadi kunci.
"Ada 7 rekomendasi kebijakan dalam mendorong kebangkitan ekonomi Jabar. Pertama adalah memperluas upaya pengendalian inflasi pangan yang bersifat seasonal dan struktural. Kedua, menjaga daya beli masyarakat melalui insentif, optimalisasi realisasi belanja pemerintah, mendorong pemerataan realisasi investasi hingga mendorong ekspor dan local value chain industri besar," kata Bambang.
"Ketiga, mendorong akselerasi pembangunan infrastruktur konektivitas. Serta keempat, meningkatkan hilirisasi industri, utamanya industri electric vehicle. Kelima, perluasan digitalisasi di berbagai aspek perekonomian. Keenam, penguatan sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan seperti ekonomi keuangan syariah dan green economy, terakhir, semakin memperkuat sinergi dan kolaborasi pentahelix," ungkap Bambang.
Bambang melanjutkan, melalui berbagai rekomendasi kebijakan tersebut, Bank Indonesia memprakirakan perekonomian Jabar di tahun 2024 berpotensi tetap tumbuh positif pada rentang 4,9%-5,7%.
Bambang juga menyampaikan apresiasi kepada stakeholders dan mitra strategis khususnya dalam mendukung pelaksanaan tugas Bank Indonesia Jabar dalam pemulihan ekonomi dan pengendalian inflasi, khususnya dalam penyusunan riset rekomendatif yang bekerja sama dengan ISEI Cabang Bandung Koordinator Jawa Barat.
"Seluruh hasil riset rekomendatif terbaik selanjutnya disusun dalam bentuk Buku Rekomendasi Kebijakan Memajukan Ekonomi Jawa Barat yang diserahkan secara langsung oleh Ketua ISEI Prof. Martha Fani Cahyandito kepada Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Taufiq Budi Santoso," pungkas Bambang.
Diketahui, Bank Indonesia Jawa Barat, Rabu (29/11), menggelar Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Provinsi Jawa Barat (Jabar) 2023, dengan tema “Sinergi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional”.
Pertemuan ini dihadiri oleh Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Forkopimda, Bupati/Walikota se-Jawa Barat, OJK, instansi vertikal, perbankan, akademisi, asosiasi, pelaku usaha dan seluruh mitra kerja Bank Indonesia di Jawa Barat.
Gelaran PTBI Provinsi Jawa Barat tersebut dilaksanakan secara back-to-back dengan PTBI Nasional yang dihadiri oleh Presiden RI, Joko Widodo, dan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.