Solo, Sonora.ID – Selama 11 bulan terakhir, yakni bulan Januari hingga November 2023, ada sebanyak lebih dari 10 ribu orang di Sukoharjo diduga menginap penyakit Tuberkolosis (TBC).
Sebanyak 10.660 orang terduga TBC atau apabila dipersentasekan mencapai 120,9 persen orang dari data hasil survei Dinas Kesehatan (Dinkes) Sukoharjo.
Pada tahun 2023, Kabupaten Sukoharjo mengalami peningkatan dalam kasus TBC sebanyak 1.460 atau sebanyak 80,5 persen.
Sementara itu, di tahun 2022 lalu, kasus TBC di Kabupaten Sukoharjo sebanyak 1.260 kasus atau mencapai 68,1 persen.
Baca Juga: FMS Latih Jurnalis di Makassar, Liput Isu dan Sosialisasi Pencegahan Tuberkulosis
Dari data tersebut dapat diartikan bahwa Kabupaten Sukoharjo penemuan kasus terduga TBC ada lebih dari 100 persen dari data gerakan bersama lintas program, sektor, dan berbagai organisasi profesi kesehatan.
Kepala Dinkes Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu mengatakan bahwa program ini bertujuan untuk melakukan survei secara aktif dan investigasi kontak kasus baik di fasilitas kesehatan (faskes) maupun masyarakat yang berisiko.
“Program ini bertujuan untuk melakukan survei aktif dan investigasi kontak kasus baik di fasilitas kesehatan (faskes) atau masyarakat berisiko,” ucapnya.
Tuti juga menyatakan bahwa kasus TBC tertinggi di Sukoharjo didominasi oleh kelompok usia produktif sebanyak 46 persen dari usia 15-59 tahun.
Sementara untuk kasus anak-anak sebanyak 36 persen dan 17 persen oleh lansia.