Sonora.ID - Untuk mewujudkan Indonesia Unggul dibutuhkan pemimpin yang holistik yang mampu membawa keadilan sosial bagi seluruh kelompok masyarakat, termasuk kelompok rentan seperti perempuan, anak, disabilitas dan kelompok minoritas lainnya.
Selama ini, kelompok rentan dinilai masih terabaikan meski aturan hukum sudah banyak dikeluarkan.
Hal ini disampaikan mantan Komisioner Komnas HAM Sandrayati Moniaga dalam acara diskusi Publik dengan tema "Pemimpin Holistik untuk Indonesia Unggul" di Jakarta, Sabtu (02/12/2023).
Menurut Sandrayati, ditengah persoalan tersebut, Indonesia membutuhkan pemimpin yang punya perspektif melindungi hak kelompok rentan. Ditambah juga melindungi Indonesia yang begitu beragam.
Ia mengkhawatirkan jika pemimpin tidak memperhatikan kelompok rentan, maka posisinya akan semakin termarjinal.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Besok, 3 Desember 2023 Jabodetabek, Catat Sebelum Pergi!
"Undang-undang kita sebagian besar sudah mencakupnya, tetapi pelaksanaannya yang kurang," ujarnya
Sandrayati menambahkan kelompok rentan seperti perempuan yang jumlahnya tergolong besar masih dihadapkan pada persoalan kasus kekerasan seksual yang tinggi dan kasus perdagangan manusia yang masih marak terjadi.
"Hari ini (2 Desember) itu Hari Internasional untuk Penghapusan Perbudakan. Sebagian besar korban dari kasus perdagangan manusia (human trafficking) itu perempuan," ungkap Sandrayati yang juga anggota TPN Ganjar-Mahfud.
Di kesempatan yang sama, Koordinator Nasional Relawan Gerak Matahari (GM) untuk Ganjar-Mahfud, Dzulqarnain mengatakan pihaknya ingin menghadirkan narasi penting di Pilpres kali ini, yakni kebutuhan kepemimpinan bangsa yang holistik, pemimpin komplit, bersih dan selaras ucapan dengan tindakannya.
"Kami ingin menampilkan potensi-potensi terbaik dari Ganjar-Mahfud ke ruang-ruang publik. Karena secara obyektif, kami melihat kebutuhan kepemimpinan Indonesia hari ini dalam beragam dimensi, dari sisi hukum, pendidikan, ekonomi lingkungan, serta dunia kerja bagi generasi muda " tegas Dzulqarnain.