Tim Literasi Digital Sektor Kelompok Masyarakat Direktorat Pemberdayaan Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (
Kemenkominfo)
Sonora.ID - Pemilu 2024 menjadi ajang politik yang berpotensi rentan terhadap penyebaran hoaks sehingga dapat menimbulkan kericuhan. Hal ini menjadi ancaman besar bagi keberlangsungan ajang politik tersebut. Sekretaris Camat Tamansari, Teguh Sugianto mengatakan dengan kondisi itu, pembekalan literasi digital diperlukan sebagai solusi untuk mengantisipasi penyebaran hoaks menjelang Pemilu 2024.
“Kalau berbicara menjelang pemilu biasanya kan banyak penyebaran hoaks di medsos dan sebagainya, makanya perlu pembekalan literasi digital yang baik terutama untuk pemilih pemula. Ini penting sekali untuk dipelajari dan diketahui agar nanti tidak keliru saat melakukan pemilihan,” ucap Sekretaris Camat Tamansari, Teguh Sugianto dalam sambutannya pada acara Kegiatan Komunitas Literasi Digital Sapunyere di Kantor Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Selasa (28/11/2023).
Teguh menjelaskan pembekalan literasi digital menjadi salah satu solusi utama untuk mengantisipasi paparan hoaks terhadap para pemilih agar mereka tetap berpegang teguh dengan pilihannya pada ajang pemilu 2024 nanti.
“Jangan sampai kita dipermudah sama info negatif atau hoaks yang bisa mempengaruhi kita terhadap pilihan kita untuk kepada para pasangan capres dan cawapres,” ujar Teguh.
Dalam kesempatan yang sama, Pendamping UMKM Juara Jawa Barat, Ilham Taufiq Hidayatullah mengatakan media sosial saat ini berisi banyak konten yang mengandung informasi tentang Pemilu, termasuk hoaks yang terindikasi sebagai konten negatif. Oleh karena itu, penting untuk memiliki keterampilan literasi digital yang baik untuk membekali diri dari penyebaran hoaks.
“Literasi digital itu sebenarnya banyak banget manfaatnya, salah satunya untuk meningkatkan kemampuan kita secara individu untuk lebih kritis dalam berpikir ketika mendapatkan sebuah informasi. Jadi ini bisa jadi bekal kita untuk menangkal penyebaran hoaks atau konten negatif," ujar Ilham.
Ilham menuturkan saat menerima informasi, masyarakat harus senantiasa menerapkan pola saring sebelum sharing ketika ingin memberikan informasi ke orang lain yang bertujuan untuk mengurangi penyebaran hoaks jelang Pemilu 2024.
“Ketika mendapat informasi tentang pemilu di grup WA, jangan langsung share. Baca dan pastikan dulu informasinya, karena bisa jadi info itu termasuk hoaks yang bisa merugikan keluarga Bapak Ibu juga nantinya,” tambah Ilham.
Tidak hanya menerapkan pola saring sebelum sharing, Ilham juga menyarankan kepada para peserta untuk kerap memverifikasi informasi yang mencurigakan dengan mengecek kebenaran informasi terkait melalui website turnbackhoax.id dan cekfakta.com.
Antisipasi penyebaran hoaks jelang Pemilu juga dijelaskan oleh Praktisi Digital Marketing, Ina Nurhasanah yang memberi gambaran tentang bagaimana cara individu untuk membentengi diri sendiri dari penyebaran hoaks dengan penerapan berpikir positif.
“Coba Bapak Ibu bayangin kalau kita nggak berpikir positif alias negative thinking terus saat menerima informasi di internet atau di media sosial, nanti yang ada malah muncul kegaduhandan kericuhan karena kita mudah terpancing. Selain itu juga bisa merugikan diri sendiri dan orang sekitar yang jadinya malah bikin diri kita itu merasa nggak merasa tenang dan bahagia,” ungkap Ina.
Ina juga menjelaskan bahwa orang yang paling berperang dalam menjaga dan membentengi diri dari penyebaran hoaks adalah diri sendiri, maka dari itu perlu diketahui bagaimana caranya untuk mengenali berita hoaks di media sosial atau di internet agar tidak terpapar oleh konten negatif tersebut.
“Caranya itu yang pertama, kita harus periksa sumber dan tanggal kapan beritanya dipublikasikan, periksa juga judulnya karena biasanya hoaks itu punya judul yang provokatif, kemudian verifikasi faktanya, jangan lupa juga untuk cek foto dan video dari berita tersebut. Gunakan akal sehat Bapak Ibu dan edukasi diri sendiri agar bisa terbebas dari paparan berita hoaks yang bisa merugikan diri sendiri ataupun orang lain,” pungkas Ina.
Sebagai informasi, kegiatan Komunitas Literasi Digital Sapunyere dengan tema “Waspada Hoaks Jelang Pemilu 2024” merupakan rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Kegiatan ini dihadiri sebanyak 144 peserta yang terdiri dari tokoh pemuda dan tokoh masyarakat di sekitar Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.