“Semoga Tuhan YME senantiasa memberikan rahmat dan Ridha-NYA kepada kita semua,” harapnya.
Dalam sambutanya, Mayor Laut Kesehatan Lanal Banjarmasin, Mutia Indrasakti mengatakan, menyambut tahun emas 2045, semua pihak harus mempersiapkan generasi penerus dengan baik, salah satunya yang terbebas dari stunting.
Baca Juga: BKKBN Sulsel Luncurkan Sekolah Lansia di Kota Palopo
Dengan kolaborasi yang baik, Mutia meyakini angka stunting dapat diturunkan pada saat Indonesia, khusunya Kalsel mengalami bonus demografi.
“Mempunyai tanggung jawab untuk mempersiapkan generasi yang terbebas dari stunting,” ujar Mutia.
Melalui kegiatan susur sungai bakti sosial ini diharapkan masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera.
Ia berharap kepada instansi lain di luar kesehatan dan pendidikan turut serta dan peduli terhadap upaya penurunan stunting.
Dengan begitu, tujuan pembangunan kesehatan nasional di bidang kesehatan dapat tercapai dengan baik.
“Kami sangat yakin melalui kerjasama semua pihak, kesehatan masyarakat akan meningkat,” imbuhnya.
Sementara itu, Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Sulkan mengatakan upaya percepatan penanganan stunting merupakan tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah kabupaten kota, pemerintah desa, serta seluruh elemen masyarakat.
Menurutnya, upaya pencegahan stunting bisa dilakukan sejak masa perencanaan kehamilan. Pasangan usia subur disarankan untuk membatasi jarak kelahiran yang terlalu dekat, terlebih jika pasangan sudah memiliki faktor resiko terlebih dahulu, seperti usia yang terlalu muda.
Untuk itu, program KB hadir sebagai solusi untuk membatasi kelahiran, demi pembentukan keluarga yang sehat dan sejahtera.
“Ungkapan “banyak anak banyak rezeki”, tidak bisa kita telan secara mentah-mentah. Alangkah lebih bijak jika kita mengutamakan kesejahteraan dan kesehatan tiap anggota keluarga terlebih dahulu,” ucapnya.
Atas nama pemerintah provinsi kalimantan selatan, ia mengaku sangat mendukung upaya percepatan penurunan stunting dan pelaksanaan program bangga kencana oleh BKKBN.
“Intinya stunting bisa dicegah sejak anak masih dalam kandungan, terutama pada fase 1000 hari pertama kehidupan,” pungkasnya.
Baca Juga: Edukasi Mahasiswa KKN Tematik Stunting, Ramlan Titip Pesan Hindari Kawin Muda