Sistem tersebut diharapkan berjalan dan berkelanjutan, tidak tergantung sosok atau figur kepala daerah, karena kesuksesan dalam sebuah inovasi adalah membangun sistem.
Kemendagri, kata Tito, selalu mendorong daerah untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan segala perubahan serta memanfaatkan teknologi. "Harapan kita, inovasi ini bukan hanya mendapatkan award atau pujian, tetapi untuk membuat suatu sisem yang baik," kata Tito.
Baca Juga: Tito Karnavian Ingatkan NPHD, Pj Bupati: PPU Start Lebih Awal
Sedangkan, Abdullah Azwar Anas mengingatkan, pemerintah daerah agar tidak membuat aplikasi layanan baru.
Pasalnya, pembuatan aplikasi tersebut umumnya tidak saling terintegrasi dengan aplikasi lainnya, sehingga hanya akan membuat masyarakat kebingungan.
"Kita mendorong replikasi. Karena sekarang arahan Presiden tidak boleh lagi satu inovasi satu aplikasi. Kalau aplikasi kita semakin banyak, maka rakyat akan bingung, akan memperbanyak akun, semakin rumit untuk mendapatkan layanan," ujar Azwar.
Ia menyebutkan, banyaknya aplikasi jika tidak dimaksimalkan dengan baik hanya akan menjadi tumpukan PR dan masalah.
Lebih baik sedikit tapi penggunaannya maksimal dan saling terhubung.
Adapun saat ini Kementerian PANRB bersama LAN dan Kementerian Dalam Negeri telah meluncurkan website Jaringan Inovasi Pelayanan Publik Nasional (JIPPNas).
JIPPNas merupakan portal yang menyediakan integrasi data inovasi informasi pelayanan publik.
Baca Juga: Kapolda Sumsel Kembali Hadiahi Pin Emas dan Piagam Penghargaan Personel Polda Sumsel Berprestasi