Pontianak, Sonora.ID - Ketua KPU Provinsi Kalimantan Barat, M. Syarifuddin Budi, menekankan pentingnya menjaga Pemilu agar berlangsung Luber dan Jurdil pada 14 Februari 2024 nanti.
Hal tersebut dikatakannya saat membuka kegiatan Bimbinngan Teknis Pemungutan, Penghitungan, dan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Serta Penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) Dalam Pemilu Tahun 2024 Gelombang II, Di Hotel Aston, Senin (18/12/2023).
"Oleh karena itu kehadiran kita semua di sini secara teknis untuk pelatihan pemungutan, penghitungan, dan rekapitulasi dimana di dalamnya terdapat proses penggunaan Sirekap adalah bagian dari cara kita untuk mengawal proses Pemilu yang Luber dan Jurdil, " ungkapnya.
Budi mengingatkan lagi bahwa Pemilu merupakan sebuah proses politik, proses demokrasi sebagai suatu jalan bagi bangsa untuk menghadirkan proses peralihan kekuasaan.
Baca Juga: Potensi Pelabuhan Kijing Ekspor Muatan Hingga ke 11 Negara
Pada masa modern, lanjutnya, Pemilu dilaksanakan dengan cara yang berbeda yaitu dengan paku dan kertas proses pemilu bisa berlangsung secara damai.
"Kalau di zaman dulu Pemilu bisa sampai berdarah - darah, namun di era modern berlangsung secara damai. Kita telah menjadi bagian dari penyelenggara pemilu untuk mengahdirkan proses pemilu yang luber dan jurdil, " ujar Budi.
Dia mengibaratkan teman - teman PPK sebagai wasit yang adil diantara semua peserta pemilu yang sudah ditetapkan dan tidak mengambil bagian didalamnya.
"Kalau kita tidak bisa menghadirkan pemilu yang jujur dan adil, maka hilanglah identitas kita, mari berkomitmen untuk mewujudkan pemilu yang jurdil dan berkualitas" tegasnya.
Pada kegiatan Bimbinngan Teknis Pemungutan, Perhitungan, dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Perolehan Suara Serta Penggunaan Sirekap Dalam Pemilu Tahun 2024 Gelombang II ini melibatkan 350 PPK dari 6 Kab/kota, yaitu Kab. Sanggau, Kab. Sekadau, Kab.Ketapang, Kab.Kayong Utara, Kab.Landak, dan Kab.Kubu Raya.