"Jadi memang itu memperbesar konsumsi. Sehingga kami juga perlu beberapa kali melakukan pengaturan penjadwalan ke SPBU. Untuk menjamin stok di SPBU dalam keadaan aman,"ucapnya. Pihaknya berharap kuota solar tahun depan bisa lebih tinggi, sehingga antrean panjang di SPBU dapat diminimalisir.
Sementara itu, Region Manager Retail Sales PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, I Gusti Bagus Suteja menyebut, ada peningkatan kuota solar di Sulsel sebesar 4,7 persen atau yang paling tinggi di Sulawesi.
Rerata di Sulawesi, kuota solar hanya hanya 2 persen. I Gusti Bagus bilang, tingginya kuota solar di Sulsel seiring pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat.
"Kita ketahui banyak sekali hilirisasi yang ada, investasi yang masuk. Sehingga mempengaruhi konsumsi yang terjadi," bebernya.
Ia menutukan, Penetapan kuota masing-masing Provinsi maupun di daerah dilakukan awal tahun. Selanjutnya dilakukan evaluasi menjelang akhir tahun. Kuota tersebut kurang atau sudah cukup.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPRD Sulsel, Andi Ina Kartika Sari mengapresiasi langkah Pertamina yang telah membentuk Satgas untuk memantau ketersedian BBM maupun gas LPG.
Terkhusus menghadapi momen natal dan tahun baru. Ia juga berharap, dengan pertemuan ini kendala-kendala di lapangan dapat segera diselesaikan.
"Tentu apa yang terjadi kemarin, ke depan juga bisa diperbaiki. Jadi tidak ada lagi keresahan masyarakat kita dengan BBM ini,"tutup Ina.