Sonora.ID - Wakil Presiden Republik Indonesia K.H. Ma’ruf Amin menyampaikan apresiasi atas pencapaian positif kinerja Pasar Modal Indonesia pada Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia 2024 yang diselenggarakan di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/2/2024).
Wapres K.H. Ma’ruf Amin juga optimis prestasi yang sudah diraih dapat ditingkatkan melalui berbagai strategi kebijakan yang tepat sehingga mampu berkinerja lebih cerah di 2024.
“Keberhasilan kinerja Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak terlepas dari sinergi semua pemangku kepentingan dan lembaga otoritas, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melalui peningkatan kualitas produk dan layanan, serta penguatan ekosistem Pasar Modal Indonesia,” ungkap Wapres.
Ada tiga arahan penting dalam rangka memajukan Pasar Modal Indonesia yang disampaikan oleh Wapres RI yaitu, meningkatkan inovasi dan pemanfaatan teknologi digital dalam layanan kepada para investor di Pasar Modal, mengoptimalkan dan mengembangkan potensi pembiayaan melalui Pasar Modal dengan peningkatan literasi kepada masyarakat, serta terus memperluas jejaring dan sinergi pemangku kepentingan guna mendorong peningkatan perdagangan saham di BEI.
Baca Juga: BMKG: Ini Daftar Daerah Berpotensi Banjir dan Longsor pada 4-6 Januari 2024
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam sambutannya juga sependapat dengan Wapres RI, saat menyampaikan berbagai langkah dan kebijakan yang penting untuk OJK dalam memaksimalkanpotensi perekonomian domestik.
“Untuk memaksimalkan potensi domestik yang luar biasa itu, OJK terus berupaya meningkatkan integritas, kredibilitas dan good governance pasar dan seluruh ekosistem Pasar Modal. Langkah itu antara lain dilakukan melalui percepatan penyelesaian pemeriksaan dan pengaturan sanksi terintegrasi untuk lembaga jasa keuangan. Hal penting lain adalah memberikan perlindungan investor dan masyarakat di antaranya dengan pengawasan perilaku pelaku usaha jasa keuangan atau market conduct,” katanya.
Menurut Mahendra, seluruh anomali di Pasar Saham Indonesia termasuk pegerakan harga saham yang tidak normal pasti akan dikaji, dianalisis dan dipantau ketat. Sehingga dijamin tidak terjadi pelanggaran pada peraturan yang berlaku.
Mahendra menjelaskan bahwa perkembangan ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian semakin menuntut integritas dan governansi pasar tentu termasuk OJK selaku regulatornya.
“Sebab penggalangan dana dan pembiayaan ke depan akan semakin mengandalkan kemampuan dalam negeri kita yang semakin besar Yang hanya akan terjadi jika disertai dengan peningkatan integritas, kredibilitas dan governansi pasar, serta perlindungan konsumen yang dijamin,” pungkasnya.