(Sumber: Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X)
Membeli HP Idaman
Perihal HP barunya itu, sesungguhnya sudah lama Rani menginginkannya. Beberapa kali ia membujuk Ayahnya agar dibelikan HP. Gagal meminta langsung pada Ayahnya, Rani pun minta bantuan ibunya. Namun, tetap saja usaha Rani gagal. Minggu lalu, Rani benar-benar berusaha meyakinkan ayahnya betapa ia sangat membutuhkan HP. Yah ... Rani benar-benar perlu HP. Belikan ya Yah? kata Rani pada ayahnya. Ayah belum punya cukup uang untuk membeli HP, Ran. Lagipula kan sudah ada telepon rumah, kata ayah sambil meletakkan koran ke atas meja. Tapi, Yah ... semua teman Rani punya HP. Mereka dapat dengan mudah menelepon orangtuanya saat terpaksa pulang telat. Lha kalau begitu kamu jangan pulang telat, kata ayah lagi.
Rani hampir saja menangis. Tak hanya itu, Yah ... Rani iri sama teman-teman Rani yang dapat dengan mudah mengunduh materi pembelajaran, mengirim tugas, bahkan berdiskusi untuk mengerjakan tugas-tugas tanpa harus keluar rumah, kata Rani dengan kalimat yang runtut dan jelas. Kalimat yang sudah beberapa hari ia rancang untuk merayu Ayahnya. Mendengar penjelasan Rani, Ayah melepas kacamatanya dan menatap Rani dengan lembut.
Sebegitu pentingkah HP itu bagimu, Nak? Rani hampir saja melonjak kegirangan mendengar reaksi ayahnya. Iya, Yah. Apalagi guru-guru sering menugaskan kami untuk mengirim tugas ke grup facebook atau mengunggah tugas di blog. Kalau Rani punya HP kan enak. Bisa buat diskusi bareng teman-teman sekaligus dapat mengakses internet melalui HP. Hm ... Ayah akan membelikan HP untuk Rani, asal .... ayah seakan sengaja menggoda Rani. Asal apa, Yah? tanya Rani tak sabar. Asal Rani rajin belajar dan berjanji akan menggunakan HP itu untuk hal-hal yang positif. Rani janji, Yah. Makasih ya Ayah, janji Rani sambil memeluk Ayahnya.
(Sumber: Kelas X Bahasa Indonesia BS)
Baca Juga: 3 Khutbah Jumat Awal Tahun Baru 2024, Singkat Tapi Menyentuh Hati
Belanja Bersama Kakak
Minggu pagi adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh Disa, karena ada sebuah kegiatan yang sangat ia sukai, yakni berbelanja bersama Nadia, sang kakak.
Disa sudah bangun sedari pagi sekitar pukul 06.00, karena pasar pagi di dekat rumahnya sudah ramai dari petang hari.
Disa takut kalau nanti tidak kebagian bahan-bahan belanja, sehingga bangun lebih pagi meskipun hari Minggu.
Setelah selesai bersiap-siap, Disa langsung menghampiri sang kakak yang sudah menunggunya di depan rumah.
Senyumnya merekah ketika melihat sang kakak sudah bersiap dengan sepeda roda dua yang sudah usang tapi masih kokoh untuk digunakan.
“Kak Nadia, Disa sudah siap!” Seru Disa ketika sudah sampai di bibir pintu rumahnya. Nadia tersenyum melihat semangat adik semata wayangnya yang hendak berbelanja di Minggu pagi ini.
“Ayo cepat! Nanti kita nggak dapat apa-apa, lho kalau telat.” Kata Nadia.
Mereka berdua pun bergegas untuk pergi ke pasar dan tidak lupa membawa tas belanja. Nadia duduk di depan dan Disa duduk di bangku penumpang yang ada di belakang.
Nadia pun mengayuh sepeda dengan semangat, karena ini merupakan kegiatan di hari Minggu yang menyenangkan sekaligus liburan baginya.