Saat ini, di luar Makassar, sejumlah pelabuhan di Indonesia Timur, seperti Ambon dan Sorong, sudah menetapkan waktu operasional tujuh hari selama 24 jam dalam seminggu (7X24). Standardisasi ini menghasilkan peningkatan produktivitas dan efisiensi.
Di Makassar New Port, waktu sandar kapal di pelabuhan (port stay) sekarang maksimal 24 jam dari sebelumnya 48 jam.
Produktivitas bongkar muat di pelabuhan ini juga naik dari sebelum merger rata-rata sebesar 20 BSH (box per ship per hour) menjadi rata-rata 34 BSH.
Baca Juga: Pelabuhan Harus Terapkan Digitalisasi untuk Cegah Tindak Korupsi
Peningkatan produktivitas dan kecepatan layanan inilah yang membuat capaian Pelindo Regional 4 mengkilap.
Transformasi ini juga didukung digitalisasi layanan. Mulai 09 Desember 2023, Makassar New Port melakukan upgrading sistem dengan menerapkan Terminal Operation System-Nusantara (TOS Nusantara).
Sehingga proses layanan menjadi real time, lebih cepat, mudah, dan praktis, layanan ini juga mampu menghapuskan praktik suap dan pungutan liar.
Menurut Enriany, saat ini dermaga Makassar New Port atau Terminal Petikemas New Makassar (Terminal 2) telah menjadi primadona untuk sandar kapal terutama yang berbobot besar. Pelabuhan ini memiliki dermaga sepanjang 1.600 meter.
Total investasi yang telah dikucurkan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) untuk Tahap 1A, 1B, dan 1C mencapai Rp10 triliun.
Makassar New Port dirancang menjadi pelabuhan utama sekaligus hub bagi pelabuhan-pelabuhan di Indonesia Timur, terutama untuk kegiatan ekspor.