Contoh kalimat-kalimat di atas dapat digunakan dalam berbagai situasi, misalnya dalam percakapan sehari-hari, dalam acara-acara informal, atau dalam karya-karya sastra.
Berikut adalah beberapa tips dalam menggunakan kalimat ngoko lugu:
Gunakan kata ganti orang yang sesuai dengan lawan bicara. Misalnya, gunakan "aku" untuk diri sendiri, "kowe" untuk lawan bicara yang sebaya, "panjenengan" untuk lawan bicara yang lebih tua atau dihormati, dan "sira" untuk lawan bicara yang lebih muda atau kurang dihormati.
Gunakan kata kerja yang sesuai dengan tingkatan tutur ngoko. Misalnya, gunakan kata kerja dengan awalan "dak-" untuk orang pertama (aku), kata kerja dengan awalan "kowe-" untuk orang kedua (kamu), dan kata kerja dengan awalan "dia-" untuk orang ketiga (dia).
Gunakan kata sifat atau kata ganti kepemilikan yang sederhana. Misalnya, gunakan kata "ku" untuk menyatakan kepemilikan orang pertama (aku), kata "mu" untuk menyatakan kepemilikan orang kedua (kamu), dan kata "ne" untuk menyatakan kepemilikan orang ketiga (dia).
Dengan memahami penggunaan kalimat ngoko lugu, kita dapat berkomunikasi dengan bahasa Jawa yang baik dan benar.