Makassar, Sonora.ID - PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Aviation Fuel Terminal Hasanuddin Group menggelar aksi penanaman 1.000 bibit Pohon di Kebun Raya Pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros.
Kegiatan tersebut untuk memperingati Hari Gerakan Satu Juta Pohon Sedunia, setiap tanggal 10 Januari.
Pelestarian lingkungan yang digagas PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi ini merupakan hasil kolaborasi bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Pjs Region Manager Corporate Operation & Services PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Putu Diatmika, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, dan Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Hasbi, Assisten II Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Maros, Abdul Azis, serta jajaran Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Maros.
Mengusung tema “Menanam Satu Pohon Hari Ini, Menuai Sejuta Manfaat Di Masa Depan”, Pertamina mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat, utamanya pelajar dan mahasiswa. Mereka yang berpartisipasi pada kegiatan tersebut berasal dari SMA Negeri 13 Maros, FDC Unhas, Poltek KP Bone, UMI Makassar, Cokroaminoto, Kedokteran Hewan, Menwa dan Poltekes Unhas.
Area Manager Communication Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bentuk komitmen pihaknya dalam menekan emisi karbon.
Pertamina mempunyai pilar program utama tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yaitu Pertamina Hijau salah satunya melalui program Hutan Pertamina.
“Hutan Pertamina merupakan program TJSL Pertamina dalam upaya konservasi dan reforestrasi hutan dengan penanaman pohon mangrove dan daratan,” ujarnya.
Baca Juga: Kampanyekan Lingkungan Hidup yang Sehat Lewat Penanaman 1000 Pohon
Lebih lanjut Fahrougi mengatakan, keberadaan pohon sangat penting sebagai penyangga kehidupan manusia. Selain itu, pohon juga dapat mereduksi tingginya konsetrasi emisi karbon pada atmosfer.
"Penanaman pohon menjadi salah satu opsi terbaik dalam menekan dampak krisis iklim dan menjadi solusi efektif karena menyerap emisi karbon dalam durasi relatif singkat dan berdampak signifikan bagi lingkungan," tambahnya.