Banjarmasin, Sonora.ID - Penanganan banjir rob akibat air sungai pasang tinggi di Banjarmasin tampaknya masih sulit teratasi.
Khususnya di wilayah-wilayah yang berbatasan langsung dengan alur sungai Barito. Seperti Banjarmasin Barat, Selatan dan sebagian Banjarmasin Utara.
Kepala Bidang Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Hizbul Wathoni mengakui, bahwa sampai saat ini pihaknya belum mempunyai solusi untuk mengatasi banjir rob di wilayah-wilayah itu.
Dimana akhir-akhir ini, banjir rob kembali terjadi pada malam hari, dengan ketinggian air 2,5 Meter Diatas Permukaan Laut (MDPL).
“Kita belum punya solusi untuk menutup atau menahan air pasang yang langsung bersinggungan dengan sungai Barito,” ujarnya, saat ditemui Smart FM Banjarmasin, Jumat (12/1).
Ia membeberkan, kondisi daratan yang lebih rendah dari permukaan air menjadi faktor wilayah-wilayah itu terendam.
“Itu berarti kita upayakan bagaimanapun pasti akan tetap tergenang. Misalnya kalau kita keruk malah kawasan itu yang nantinya akan jadi beban air,” bebernya.
Lain halnya menurut Thoni, di kota Banjarmasin terdapat bendungan seperti yang ada di Belanda. Namun hal itu sulit terealisasi, karena memerlukan biaya yang tidak sedikit.
“Seperti Belanda semuanya dibendung. Air yang arah masuk kedalam Kota Amsterdam, Rotterdam dan lainnya itu bernama seperti itu, karena banyak tanggul-tanggul dan Dam disana,” jelasnya.
Thoni tak menampik, penanganan yang dilakukan jajarannya sekarang ini hanya bisa mengatasi banjir rob di wilayah perkotaan. Alias berada di alur sungai Martapura.
Selain memaksimalkan peran pasukan turbo, pihaknya bersama bidang drainase juga telah memasang pintu air di tujuh kawasan pada tahun lalu.